Anjuran Dokter soal Persiapan Ramadan Bagi Penderita GERD

Rabu, 23 Maret 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Masalah GERD bisa mengganggu kenyamanan ibadah puasa Ramadan bila tidak melakukan langkah pencegahan.

Untuk itu, ahli menganjurkan agar melakukan penderita GERD melakukan persiapan dan menjaga kondisi kesehatan sebelum puasa Ramadan.

Bagaimana caranya? Berikut anjuran dokter soal persiapan puasa Ramadan untuk penderita GERD.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan, bahwa penderita GERD wajib berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan ibadah puasa.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi ini menyebutkan bahwa GERD berhubungan erat dengan lambung. Oleh karena itu, penderita GERD harus memiliki persiapan ekstra dalam menyambut Ramadan.

"Saya menganjurkan saat ini kalau ada masalah lambung konsultasi dulu ke dokternya atau untuk minggu pertama saya anjurkan untuk minum obat asam lambung terlebih dahulu," ujar Ari kepada Antara.

Ari menjelaskan minggu pertama puasa merupakan fase di mana tubuh menyesuaikan diri. Sebab sebelumnya, tubuh terpapar dengan berbagai macam makanan yang kurang sehat.

"Minggu pertama itu untuk semua orang bukan cuma yang GERD, merupakan fase penyesuaian tubuh kita bisa enggak puasa, baru minggu keduanya sudah bisa menyesuaikan diri," kata Ari.

Ramadan adalah momen yang tepat untuk mengatur pola makan. Selama pandemi Covid-19, banyak orang yang sulit mengontrol makanan mulai dari yang manis hingga makanan berlemak.

Ari lantas mengatakan puasa harus dimanfaatkan untuk mengembalikan kondisi tubuh agar lebih sehat. Waktu makan dua kali sehari dengan jeda kurang lebih 12 jam sangat baik untuk membuat organ tubuh beristirahat.

"Momen puasa ini adalah kesempatan untuk mengatur makan, paling tidak kan saat dia makan hanya di sahur dan buka, jadi dia bisa mengurangi asupan makan," ujarnya.

Untuk penderita GERD, ada baiknya menghindari makanan yang bersifat asam, pedas, kopi, cokelat dan keju pada saat berbuka. Makanan manis lebih dianjurkan untuk dikonsumsi, namun bukan minuman manis kekinian.

"GERD banyak kambuh karena cemas yang berlebihan. Nah, saat puasa kan dia bisa mengendalikan diri, otomatis asam lambungnya bisa terkendali, hipertensi, sakit jantung, stroke juga berhubungan dengan stres, makanya ini salah satu kesempatan untuk hidup sehat," kata Ari.