Masyarakat Tengah Kesusahan, Beredar Foto Pejabat di Kuansing Malah Ramai-ramai ke Mandalika

Rabu, 16 Maret 2022

Foto para pejabat Pemkab Kuansing Berangkat ke Mandalika, NTB yang tersebar di media sosial. (Foto: Okta Prayuza)

KUANSING, Riautribune.com - Di saat masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) tengah menjerit dengan kesulitan minyak goreng, harga bahan pokok tinggi, para pejabatnya malah ramai-ramai bergembira menikmati keindahan Mandalika, Lombok, NTB, sejak Rabu hingga beberapa hari ke depan.

Hal ini terungkap setelah beredar foto para Pejabat Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi lagi asyik di Mandalika. Foto ini viral di media sosial, baik di facebook maupun di Whatsapp Group.

Kondisi ini menuai kritik dari Aktivis Kuansing, Bobby Hariansyah Purba. Menurutnya, pejabat Kuansing mementingkan hadir untuk ke Mandalika, ketimbang menyelesaikan persoalan sosial di Kuansing. Termasuk soal SOTK (Stuktur Organisasi Tata Kerja) yang takkunjung tuntas oleh Pemkab Kuansing.

"Sungguh tak etis ditengah- tengah kondisi Negeri tak stabil, seharusnya mereka semua jaga gawang untuk mengkondusifkan keadaan nagori, bukan hanya hura - hura," kata Bobi dalam keterangannya.

Ia justru berharap agar kepergian para pejabat Kuansing ke Mandalika tidak memakai dana APBD Kuansing.

"Dan semoga mereka yang pergi jalan - jalan ke Mandalika. Apakah itu tidak pakai APBD Kuansing," tanya Bobby.

Tidak hanya sampai disitu, awak media mencoba untuk menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda Kuansing) Dedi Sambudi melalui via telepon selulernya, tidak angkat, dan juga mencoba melalui via WA hingga berita ini diturunkan, Sekda Dedi Sambudi belum memberikan jawaban.

Diketahui, ada sejumlah persoalan yang dihadapi Pemkab Kuansing saat ini. Diantaranya, ada satu instansi atau OPD (Organisasi Perangkat Daerah) sampai saat ini belum mendapatkan Haknya (gaji) sebagai PNS yang belum dibayarkan serta tunjangan pegawai yang belum juga dibayarkan.

Belum lagi daerah ini dan masyarakat bergejolak dengan kelangkaan minyak goreng yang di butuhkan masyarakat Kuansing saat ini. Sehingga belum mendapatkan solusi dan persoalan sosial lainnya. Termasuk konflik antara perusahaan dengan masyarakat, baik yang ada di PT Wanasari dan yang ada di PT Duta Palma. (Okta Prayuza)