Pedagang Taman Jalur di Kuansing Keberatan Dimintai Iuran Ratusan Ribu

Rabu, 16 Maret 2022

Lapak pedagang di areal Taman Jalur Teluk Kuantan. (Foto: Okta Prayuza)

KUANSING, Riautribune.com - Adanya rencana pungutan iuran yang dilakukan oleh SP Takunsi, membuat para pedagang di Taman Jalur Kota Teluk Kuantan, menolak untuk bergabung dengan SP Takunsi.

Resi, salah seorang pedagang di Taman Jalur mengatakan, dirinya dan para pedagang lainnya merasa keberatan jika harus membayar distribusi kepada Sp Takunsi.

"Ya, saya dan hampir 80 persen pedagang tidak setuju, karena distribusi yang besar harus kami bayar," kata Resi kepada Riautribune.com, Rabu (16/3/22).

Selanjutnya diterangkan Resi, pada awal Maret kemaren dirinya dan para pedagang di sekitaran Taman Jalur juga sudah disurati untuk mengikuti rapat oleh Sp Takunsi.

"Dari hasil rapat itu, seluruh pedagang areal Taman Jalur harus masuk dalam keanggotaan Sp Takunsi dengan membayar iuran pokok sebesar 250.000 ribu. Iuran wajib perbulan sebesar 50.000 ribu," terang Resi.

Resi menambahkan, Sp Takunsi juga mengeluarkan surat pernyataan yang harus diisi oleh para pedagang sekitaran Taman Jalur.

"Disurat itu juga disebutkan, kami para pedagang juga harus membayar biaya pemakaian tempat jualan sebesar 50.000-100.000 per meter yang harus di bayar setiap bulannya," tambah Resi.

Lebih lanjut kata Resi, dirinya dan para pedagang lain tidak sanggup jika harus membayar distribusi yang ditentukan oleh Sp Takunsi. 

"Keadaan jual beli lagi payah, apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan," tutup Resi. (Okta Prayuza)