Di Rohil, Kasus Kekerasan Pada Anak-Anak Menurun

Rabu, 16 Maret 2022

Ilustrasi: net

BAGANSIAPIAPI, Riautribune.com - Beberapa tahun belakangan, terjadi penurunan kasus kekerasan pada anak-anak. Salah satu sebab penurunan kasus kejerasan pada anak-anak disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pemkab Rohil Sri Rahayu mengatakan, memang ada penurunan kasus kekerasan pada anak-anak.

"Ada trend penurunan kasus kekerasan kepada anak-anak. Jika pada tahun 2020 terjadi 50-an kasus kekerasan pada anak-anak,  maka pada 2021, menurun menjadi 16 kasus, dan semoga pada tahun 2022 ini semakin menurun," kata Sri Rahayu, usai Rakor Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA), di Armarosa Hotel, Selasa (15/03/2022).

Sementara sampai bulan Maret 2022 ini, sebut Sri Rahayu, baru terdeteksi dua kasus pada anak-anak,  yakni kasus menelantarkan anak-anak, yang disebabkan faktor ekonomi. Dua kasus menelantarkan anak-anak tersebut terjadi di Kecamatan Bangko, dan Tanah Putih Tanjung Melawan. 

Namun, sebut Sri Rahayu, anak-anak yang ditelantarkan itu sebenarnya bukan berasal dari Rohil. "Seperti yang di Tanah Putih Tanjung Melawan itu berasal dari Bogor, dari yayasan di sana diserahkan ke sini, dan yang di Bangko, dari Siantar (Sumatera Utara), sudah dari satu tangan ke tangan yang lain," tuturnya. 

Kasus penelantaran anak-anak dari Siantar itu, jelas Sri Rahayu, sedang dalam pendalaman, guna mengetahui lebih lanjut identitas anak tersebut. 

"Identitas anak (dari Siantar) itu sedang dilakukan pendalaman, dan itu sebab belum bisa masuk kedalam kartu keluarga pengasuhnya yang terakhir ini. Sementara untuk kasus kekerasan pada anak-anak masih didominasi pelecehan, dan penganiayaan," jelasnya. (Amran)