Agus Marto: Ekonomi Baik Tak Bermakna jika Inflasi Tinggi

Senin, 25 April 2016

internet

JAKARTA - Pada tahun 2016, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Target ini lebih tinggi apabila dibandingkan nilai inflasi tahun sebelumnya sebesar 4,79 persen.

Pemerintah pun saat ini optimis untuk mencapai target inflasi tahun 2016. Pasalnya, saat ini harga bahan komoditas telah berangsur pulih. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadjojo mengingatkan, pemerintah tidak boleh lengah terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Pasalnya, berapapun tingginya pertumbuhan ekonomi, apabila inflasi tetap tinggi maka tidak akan berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi kurang bermakna apabila diikuti nilai inflasi yang tinggi," kata Agus dalam acara apresiasi kinerja program pengendalian inflasi di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Saat ini, kata Agus, karakteristik inflasi masing dipengaruhi oleh gangguan produksi dan distribusi. Untuk itu, butuh pemangkasan rantai distribusi agar inflasi dapat ditekan.

"Karakteristik inflasi memang masih dipengaruhi oleh gangguan produksi hingga distribusi. Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, maka hal ini perlu dikendalikan," tukasnya.(okz/rt)