Disketapang Pekanbaru Launching Aplikasi siDIVA

Rabu, 23 Februari 2022

Disketapang Kota Pekanbaru launching aplikasi digital FSVA siDIVA dan dilaunching kan langsung oleh Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T, M.T di aula Kantor Wali Kota Pekanbaru

PEKANBARU, Riautribune.com - Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Pekanbaru melaunching aplikasi digital FSVA siDIVA yang merupakan sebuah inovasi untuk pemetaan wilayah ketahanan pangan hingga tingkat kelurahan di Kota Pekanbaru. Aplikasi ini dilaunching di aula Kantor Wali Kota Pekanbaru, Kecamatan Tenayan Raya, Rabu (23/2).

Aplikasi yang merupakan inovasi instansi yang dipimpin Alek Kurniawan itu langsung dilaunching oleh Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T, M.T. Wali Kota berharap, aplikasi ini nantinya dapat mendukung kinerja pemerintah, terutama dalam melayani kesejahteraan masyarakat dan mencegah serta menanggulangi stunting yang diakibatkan gizi buruk.

"Karena aplikasi ini dapat mengetahui secara cepat mana daerah rawan dan aman. Sehingga kita bisa melihat apa saja kebutuhan daerah, siapa yang bisa menjadi mitra, sehingga ketahanan pangan dapat kita atasi dan sediakan dengan kontrol yang mudah," jelasnya.

Wali Kota menerangkan, ketahanan pangan merupakan garda untuk membangun masyarakat yang sehat, unggul, tangguh dan berdaya saing tinggi. Namun, ketahanan pangan juga harus diikuti dengan kesehatan lingkungan, air bersih dan pendukung lainnya.

"Inovasi ini kita harapkan dapat memberikan dukungan meningkatkan kinerja, khususnya ketahanan pangan, sehingga mampu menghasilkan generasi yang sehat, tangguh, berdaya saing dan mandiri," terangnya.

Ia juga mengapresiasi kepada semua jajaran, baik jajaran pemerintah maupun kalangan masyarakat, yakni produsen, mahasiswa, jasa perhubungan dan semua yang terlibat dalam menciptakan ketahan pangan di Kota Pekanbaru. Apalagi, Kota Pekanbaru berhasil meraih peringkat 2 dengan nilai 90.56 berdasarkan hasil Analisis Ketahanan dan Kerentanan Pangan tahun 2021 di tingkat nasional.

"Alhamdulillah, pada periode akhir Firdaus-Ayat, Pekanbaru berhasil mencapai target RPJMD di periode 2012-2017 untuk mencapai target nilai ketahana pangan itu, bahkan lebih tinggi, sehingga menduduki peringkat kedua dari seluruh kota di Indonesia," paparnya.

Sementara itu, Wali Kota meminta agar raihan nilai dan peringkat baik ini diiringi dengan penurunan angka stunting di Kota Pekanbaru. Karena ketahanan pangan akan berdampak pada perbaikan gizi dan penurunan stunting di masyarakat.

Kepala Disketapang Kota Pekanbaru Alek Kurniawan mengatakan aplikasi ini dapat mendukung stakeholder dalam mengakselerasi program ketahanan pangan. Karena melalui aplikasi ini, dapat dipetakan mana wilayah yang rawan dan mana daerah yang tahan pangan.

"Aplikasi ini menampilkan wilayah grafis dengan dua gradiasi warna. Warna merah untuk wilayah rawan dan warna hijau untuk daerah aman atau tahan pangan," ujarnya.