Minyak Goreng Mulai Langka, Pedagang Gorengan Enggan Naikkan Harga Jual

Senin, 21 Februari 2022

Ilustrasi: net

KUANSING, Riautribune.com - Minyak goreng belakangan ini terjadi kelangkaan dipasaran dan kelangkaan tersebut membuat harganya melonjak tajam.

Kelangkaan tersebut membuat para pedagang turut berdampak, salah satunya adalah pedagang gorengan. Bahkan, Anto seorang pedagang gorengan di Pasar Teluk Kuantan, mengakui belum terfikir untuk menaikkan harga jual dagangannya meski sulit mendapatkan minyak makan.

Dikatakan Anto, keputusan untuk tetap mempertahankan harga jual gorengan semata-mata agar pembeli tetap membeli dagangannya.

"Saya belum ada niatan untuk menaikkan harga penjualan gorengan ini, walaupun harga minyak naik. Nanti pelanggan tak jadi beli," ucap Anto kepada riautribune.com, Senin, 21 Februari 2022.

Anto mengatakan, beberapa waktu lalu memang ada niat untuk menaikkan harga gorengan saat harga jual minyak terus naik. Namun, keputusan tersebut terpaksa diurungkan lantaran dirinya merasa jika kemampuan daya beli konsumen belum sepenuhnya pulih akibat terdampak pandemi Covid-19.

"Ya mau gimana lagi, kalau kita naikkan harga gorengan mungkinan pembeli tak jadi beli. Karena daya beli juga kan belum terlaku baik, masih ada dampak Covid-19," terang Anto.

Anto menambahkan agar Pemerintah serius menyikapi kelangkaan dan kenaikkan harga minyak yang terus naik. Kenaikan harga minyak kali ini melebihi batas kewajaran yang tidak hanya membebani konsumen ibu rumah tangga namun juga para pedagang gorengan seperti dirinya.

"Jadi, kita pengen Pemerintah serius untuk mengontrol harga minyak, harus kembali normal seperti biasa. Sekarang harga sudah 20 ribu per kilogram baik curah maupun kemasan, dari biasanya 13 ribu per kilogram. Ini sudah tidak wajar, kasihan ke kita pedagang UMKM juga lah," pungkas Anto. (Okta Prayuza)