Pasca Kebakaran, Anggota DPR RI Achmad Kunjungi Ponpes Khalid Bin Walid

Ahad, 13 Februari 2022

Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Dr H Achmad MSi saat menyalurkan bantuan dana untuk Ponpes Khalid bin Walid di Rokan Hulu, Riau yang terbakar awal Februari lalu. (Foto: Istimewa)

ROHUL, Riautribune.com - Anggota DPR RI dapil Riau I Dr H Achmad, MSi salurkan bantuan pondok senilai Rp.150 Juta, sebagai wujud empati terhadap musibah kebakaran yang menimpa Pondok Pesantren Khalid bin Walid yang berada di Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau pada selasa sore 1 Februari 2022 lalu.

Bantuan langsung disalurkan Achmad yang merupakan mantan Bupati Rokan Hulu 2 periode pada Jum’at, 11 Februari 2022 diterima langsung oleh pengurus yayasan Ponpes Khalid Walid H Baihaqi Adhuha, LC MA dan H Firdaus, LC didampingi santri.

“Bantuan ini, semoga bisa meringankan dan bisa mempercepat pemulihan gedung Ponpes Khalid Walid, sehingga para santri kembali nyaman dalam menimba ilmu,” ujar Pak Achmad sapaan akrab anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat.

Disampaikan pengurus yayasan Ponpes Khalid Bin Walid,mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Achmad, semoga apa yang diberikan diberkahi oleh Allah SWT.

“Kami sangat bahagia dan para santri termotivasi dengan arahan dan nasehat yang Pak Achmad sampaikan,”ujar Baihaqi Adhuha.

Selain memberikan bantuan, tampak Pak Achmad berdialog dengan santri dan pimpinan Ponpes Khalid bin Walid dengan penuh keceriaan dan memberi motivasi berharga.

“Terimakasih bapak, semoga berkah. Amin ya Allah,”ucap Baihaqi.

Dari keterangan pengurus Pondok Pesantren Baihaqi , kebakaran yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, 1 Februari 2022, saat santri tengah melaksanakan ibadah Salat Ashar berjemaah di masjid.

Api diketahui berasal dari plafon salah satu ruangan asrama di lantai dua dan dengan cepat merambat ke bangunan lainnya karena plafon antar ruangan asrama tersebut terhubung dengan rangkaian triplek yang mudah terbakar.

Besarnya api menyebabkan atap yang terbuat dari rangkaian baja ringan meleleh dan rubuh serta menghanguskan barang-barang milik santri yang tidak sempat diselamatkan.

"Ruangan yang terbakar itu satu, tapi karena ruangannya bersambung, efeknya 8 ruangan dan 4 ruangan tidak dapat lagi dimanfaatkan karena sudah habis terbakar," beber Baihaqi.(M. Iqbal)