Digrebek di Aryaduta, Bermain di Sabrina

Selasa, 12 April 2016

Foto riautribune.com

PEKANBARU-riautribune: Kendati pelatihan yang digelar treding asing digrebek oleh Bapepti atau Badan Pengawas Bisnis Berjangka Kementerian Perindustrian di Aryaduta, namun minat dan keinginan peserta untuk mengikuti pelatihan treding tetap menguat. Hal ini terbukti dengan tetap digelarnya pelatihan oleh FBS di hotel Sabrina City, Ahad (10/4) kemarin.

"Kami harus tetap menggelar pelatihan ini kembali, karena memang peserta sangat ingin memperdalam skill untuk treding. Yah, meskipun digrebek di Aryaduta, kita tetap bermain treding di Sabrina. Intinya bagaimana treder lokal ini cerdas dalam mengatur managemen trading," ucap Aryo salah satu panitia pelaksana.

Menurut Faisal salah satu treder Pekanbaru, usai mengikuti pelatihan di Sabrina, dirinya cukup mendapatkan bekal ilmu dan pengalaman. "Pak Bambang cukup memberikan pengetahuan kepada kami, bermain treding tidak boleh emosi. Dan harus meletakkan target lost. Nah ini kan ilmu, dan Bappeti tidak pernah memahami ini. Mereka hanya berbicara aturan, sementara mereka tidak tahu, bahwa di balik itu ada kepentingan perusahaan treding lokal. Toh, tingkat lost nya jauh lebih tinggi," ucap Faisal yang juga pengusaha trevel.

Bambang pemateri yang hadir sebagai pembicara menuturkan, dirinya pernah mengalami pengalaman buruk ketika treding, hanya karena belum sepenuhnya memahami. "Saya ingin berbagi ilmu, jadi, jangan sampai treding lokal mengalami kerugian yang besar sama dengan saya. Intinya, saling berbagi ilmu, sehingga kita bisa saling mengingatkan," ucap Bambang yang saat ini berpenghasilan Rp100juta per minggu.

Ada hal unik di acara pelatihan FBS (finance bofore succses), kendati digerebek oleh pihak badan pengawas bisnis berjangka Kementerian Perindustrian RI, namun semangat peserta untuk makan malam tidak hilang. Hal ini terlihat dari stock makanan yang disediakan untuk 100 orang peserta, ternyata hidangan tersebut tidak cukup. (yas)