Rupiah Rp13.560, Menguat Berkat Data Cadangan Devisa

Jumat, 08 April 2016

JAKARTA -riautribune: Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Seriakt (AS) dibuka berada dalam tekanan. Namun, dalam beberapa menit setelah dibuka, Rupiah mampu menguat dan bergerak fluktuatif.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, peluang bagi Rupiah untuk melanjutkan penguatan masih besar. Pasalnya pengaruh dari sentimen positif yang ada saat ini cukup kuat.

"Harapan akan tertahannya pelemahan laju Rupiah dapat terwujudkan di mana Rupiah cenderung mampu mengalami penguatan. Diharapkan kondisi tren ini dapat kembali terjadi untuk melanjutkan penguatannya," kata Reza dalam risetnya, Jumat (8/4/2016).

Menurutnya, ada beberapa sentimen positif yang saat ini menopang laju Rupiah. Salah satunya rilis Bank Indonesia (BI) yang menunjukan cadangan devisa semakin bertambah dari USD104 miliar menjadi USD107 miliar.


Selain itu, saat ini harga komoditas minyak mentah dunia juga cenderung menguat. Hal itu dikarenakan menurunnya cadangan minyak milik Amerika Serikat. Dia melihat, pelaku pasar juga melihat hasil Rapat FOMC di minggu ini yang bernada dovish turut membuat laju dolar AS kembali melemah.

"Pelemahan laju dolar AS ini juga diikuti oleh melemahnya Yen akibat aksi ambil untung pasca penguatan signifikan Yen. Kondisi tersebut tentu saja menguntungkan Rupiah sehingga mampu kembali naik," katanya.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia, berhasil menguat 17 poin atau 0,12 persen ke Rp13.560 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.139-Rp13.205 per USD.

Sementara yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 70 poin atau 0,52 persen ke Rp13.140 per USD. Yahoofinance mencatat pergerakan Rupiah berada di kisaran Rp13.140-Rp13.210 per USD.(okz/rt)