Manfaat Diet Gula untuk Kesehatan dan Cara Melakukannya

Ahad, 16 Januari 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Menjalani diet gula atau membatasi asupan gula tambahan untuk jangka waktu tertentu dinilai cukup efektif mengurangi berat badan.

Tak hanya menurunkan berat badan, ada banyak manfaat diet gula lainnya. Misalnya saja mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, masalah gigi, hingga jantung.


Menurut laporan National Institutes of Health (NIH), sebagian besar orang dewasa di Amerika Serikat gemar mengonsumsi gula tambahan yang berasal dari makanan dan minuman olahan.

Jumlah gula tambahan tersebut diperkirakan menyumbang 15 persen pada total kalori harian mereka. Jika dibiarkan, maka risiko terkena penyakit berbahaya bisa menjadi lebih besar.

Batas Konsumsi Gula Harian
Berdasarkan aturan, merujuk Kementerian Kesehatan Indonesia, batas konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (200 Kkal).

Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan per hari atau 50 gram per hari.

Sementara untuk gula tambahan dari sirup atau makanan lainnya masih boleh dikonsumsi. Asalkan tidak lebih dari 5 persen asupan energi total harian.

Dikutip dari Medical News Today, melakukan diet gula untuk detoksifikasi tubuh atau sebagai proses awal gaya hidup sehat memiliki beragam khasiat. Berikut diantaranya.

1. Menurunkan berat badan
Gula bisa dikatakan sebagai karbohidrat sederhana yang menyumbang kalori tinggi apabila dikonsumsi berlebihan.

Sisa gula yang tidak terpakai di dalam tubuh kemudian disimpan sebagai lemak sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

Ketika asupan gula dibatasi, tubuh otomatis menggunakan cadangan lemak untuk dipecah menjadi energi yang membantu menurunkan berat badan.

2. Mengurangi risiko kanker kulit
Manfaat diet gula juga berdampak baik pada kesehatan kulit supaya terhindar dari risiko kanker kulit, psoriasis, penuaan dini, sampai mudah berjerawat.

The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology 2014 menjelaskan bahwa pola makan tidak sehat seperti terlalu berlemak serta tinggi gula dan garam, dapat memengaruhi kondisi kulit.

Menerapkan pola makan sehat seimbang serta membatasi asupan gula tambahan bisa mencegah terjadinya risiko penyakit kulit.