Menteri ESDM Ungkap PLN Sempat Krisis Gas Alam Cair

Kamis, 13 Januari 2022

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan PT PLN (Persero) sempat mengalami krisis gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) namun krisis itu segera diatasi

JAKARTA, Riautribune.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan PT PLN (Persero) sempat mengalami krisis gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Pemerintah langsung mengambil langkah untuk mengatasi krisis energi tersebut.

"Kami membelokkan LNG yang seharusnya itu berkontrak di luar (negeri), kami tarik ke dalam (negeri), kemudian ini sudah bisa diamankan," kata dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI dikutip dari Antara, Kamis (13/1).

Awalnya, terang Arifin, PLN hanya membutuhkan 4 kargo gas alam cair. Namun kini ditambah 1 kargo gas alam cair dari akumulasi defisit gas alam cair yang terjadi beberapa waktu lalu.

PT Pertamina (Persero) dan BP Tangguh berkomitmen untuk memasok 5 kargo gas alam cair untuk pembangkit listrik milik PLN. Sebelumnya, SKK Migas juga telah menyatakan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan gas alam cair bagi pembangkit listrik dalam negeri.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko menyampaikan bahwa sektor hulu migas akan menyiapkan 58 kargo gas alam cair yang dipasok dari Kilang Bontang dan Kilang Tangguh di Kalimantan Timur. Dengan begut, SKK Migas berharap seluruh kargo yang disiapkan untuk PLN dapat diserap ke pembangkit listrik.

"Komitmen untuk mendukung sektor kelistrikan ini akan terus kami jaga seiring semakin strategisnya peranan gas alam sebagai energi transisi," ujar Arif.

Sebagai informasi, sejak 2012, hulu migas sudah mulai memasok gas alam cair untuk kebutuhan dalam negeri. Saat itu, volume gas alam cair domestik masih sebesar 14 kargo.

Jumlah tersebut kemudian mengalami peningkatan dengan hingga 60,6 kargo pada 2019. Namun, angkanya sempat turun ke 44,9 kargo pada masa pandemi covid-19.

Pada tahun lalu, jumlah kargo diyakini kembali naik dengan jumlah pasokan mencapai 56 kargo. Dari pasokan gas alam cair untuk domestik tersebut, pasokan untuk sektor kelistrikan menjadi yang paling tinggi.

Pasokan gas alam cair untuk sektor kelistrikan mencapai 54 kargo atau 96,5 persen dari total kargo yang ada. Sementara sisanya, dipasok untuk sektor industri.