Ekonomi Indonesia Membaik? No!

Selasa, 22 Maret 2016

Ilustrasi Internet

JAKARTA-riautribune: Kondisi ekonomi Indonesia belakangan ini dinilai mulai membaik. Bahkan Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 berada di atas 5 persen.

Namun ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan melihat ekonomi Indonesia masih belum maju dari tahun lalu. "Apakah ekonomi kita membaik? No," kata dia di Universitas Atmajaya, Jakarta, Senin (21/03/2016).

Indikasi ini, lanjutnya, tercermin dari beberapa hal. Seperti tingkat inflasi yang dinilai Anton masih cukup tinggi.

"inflasi masih terlalu tinggi menurut saya sekarang ini, harusnya lebih rendah lagi, yang lebih membuat slowdown adalah impor turun dengan drastis, ekspor enggak naik. apakah dianggap perbaikan?," sebutnya.

Kendati lembaga internasional seperti IMF menunjukan prediksi perbaikan ekonomi, bukan berarti cukup membuat optimisme ekonomi dalam negeri.

"Kita lihat data global keliatannya indikator-indikator menunjukkan perbaikan. Secara angka-angka ya, membaik, di belakang itu apakah ekonomi kita membaik?," tegasnya.

Sebelumnya, BI mengatakan pergerakan ekonomi di kuartal I 2016 melaju kencang. BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 akan berada di atas 5,1 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menuturkan, pertumbuhan ekonomi sejak awal tahun ditopang oleh gencarnya belanja pemerintah.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal I ini terutama adalah di belanja pemerintah," kata dia di Gedung BI, Kamis (17/3/2016).

Lebih rinci dia menyebutkan, bila dilihat dari indikator-indikatornya, belanja pemerintah naik 300 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu. Sementara belanja barang tumbuh 60 persen (yoy).

"Jadi ini menopang sumber pertumbuhan ekonomi kuartal I, kalau diliat dari konsumsi masyarakat, Indeks keyakinan konsumen membaik, penjualan ritel baik, secara umum akan lebih baik di atas sedikit 5,1 persen , sedikit lebih baik dibandingkan kuartal IV 2015 yang 5,04 persen," cetusnya.(okz/rt)