Pernah 'Tsunami Covid', Pengadilan India Izinkan Festival Hindu

Rabu, 12 Januari 2022

Foto : Istimewa

JAKARTA, Riautibune.com - Pengadilan Tinggi di India menolak usulan larangan festival umat Hindu, Festival Kumbh Mela Gangasagar di tengah serbuan Covid-19 varian Omicron.

Padahal, India pernah mengalami 'tsunami Covid-19' tahun lalu usai jutaan umat Hindu di negara itu menggelar festival Kumbh Mela.

Pengadilan Tinggi Kalkuta justru membolehkan festival itu, namun meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan kampanye yang berisi risiko menghadiri festival tersebut.

Hampir satu juta orang diperkirakan akan menghadiri festival tersebut, yang dimulai Sabtu pekan lalu di Sagar. Lokasi ini menjadi salah satu tempat paling suci bagi umat Hindu. Setiap tahun, jutaan orang berziarah di situs itu.

Festival itu menandai musim panen dan acara puncak akan berlangsung pada 17 Januari.

Salah satu pengamat lingkungan India, Subhash Dutta, turut buka suara akan nihilnya pelarangan festival tersebut.

"Orang-orang dari semua negara bagian akan menghadiri festival keagamaan dan berenang," kata Dutta, kepada AFP.

Ia lalu berujar, "Mereka mungkin membawa varian virus dan festival keagamaan ini mungkin akan menjadi penyebar super terbesar dalam beberapa hari mendatang."

Sebelumnya, salah satu dokter di Kolkata, Avinandan Mondal, meminta pengadilan melarang festival Mela Gangasagar karena ancaman penyebaran Covid-19.

Kasus Covid-19 di India mulai menanjak. Pada Jumat pekan lalu kasus harian melebihi 100 ribu. Demi menahan laju penularan virus, sejumlah pemerintah daerah menerapkan aturan pembatasan.

Kekhawatiran dokter Avinandan bukan tanpa sebab, mengingat tahun lalu India diterjang 'tsunami' Covid yang dipicu festival 12 tahunan, Kumbh Mela. Saat itu, jutaan umat Hindu turun ke tepi Sungai Gangga di kota Haridwar.

Mereka yang hadir di festival itu ada yang tak memakai masker dan tak peduli jaga jarak sosial. Banyak pihak kemudian menyalahkan festival itu sebagai salah satu penyebab lonjakan Covid-19 di India.*