Nenek 76 Tahun ini Menangis Terima Surat Edaran: Saya Ini Sudah Tua, Suami Tak Ada

Selasa, 11 Januari 2022

https://youtu.be/or1SSDWXEBg

PEKANBARU, Riautribune.com - Nurlaila, seorang nenek 76 tahun yang merupakan pedagang keripik rempeyek di tepi jalan Datuk Setia Maharaja atau Parit Indah di Pekanbaru, saat ditemui riautribune pada Selasa (11/1/2022), tertunduk menangis.

Nurlaila merupakan seorang janda yang berjualan dengan menerima upah harian sebesar Rp. 30.000 setiap harinya. Dia merasa sedih karena jalan untuk mencari rejeki demi sesuap nasinya dipaksa berhenti oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melarang nenek tersebut berjualan tanpa memberi solusi.

"Saya berjualan disini sudah 2 tahun, upah saya hanya Rp 30.000. Itu untuk makan saya sehari-hari, bukan untuk cari kaya. Sekarang saya tidak tahu mau bagaimana lagi. Saya dilarang jualan," ucap sedih Nurlaila kepada riautribune.

Ia menceritakan bahwa untuk tempat tinggal saja, pihak pengurus Mesjid berbaik hati untuk membayarkan biaya kontrakan rumahnya.

"Untung pengurus Mesjid mau membayar sewa rumah saya. Mereka (pengurus Mesjid) baik hatinya. Saya dicarikan rumah kontrakan, dibayarkan kontrakan. Kalau tidak begitu, bagaimana saya bisa hidup. Saya ini sudah tua, suami tak ada lagi, anak tak punya," cerita Nurlaila.

Untuk proses yang dilakukan oleh pihak Satpol PP kota Pekanbaru, nenek Nurlaila menceritakan bahwa pada Senin lalu (10/1/2022), dia didatangi beberapa petugas wanita dari Satpol PP yang langsung menyerahkan Surat Perintah untuk mengangkut dagangannya. Namun saat nenek Nurlaila menanyakan solusi untuk lokasi berjualan yang diperbolehkan, para petugas wanita tersebut langsung pergi tanpa menjawab pertanyaannya.

"Mereka langsung kasih surat, saya sudah takut duluan. Mereka langsung bilang, nek besok tidak boleh jualan disini lagi ya, tapi waktu saya tanya dimana saya boleh jualan, mereka main pergi begitu saja," terang Nurlaila.

Kepada riautribune, nenek Nurlaila meminta tolong agar keluh kesahnya disampaikan kepada pihak Pemko Pekanbaru.

"Tolonglah saya, bantu saya biar pak Walikota melihat saya yang sudah tua ini. Tolong saya ya nak," tutup Nurlaila. (Rey)