Tangkal ISIS, Polres Inhil Gelar Tablig Akbar

Kamis, 03 Maret 2016

Bupati Inhil, HM. Wardan menghadiri tablig akbar yang digagas oleh Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono.

TEMBILAHAN-riautribune: Untuk menangkal masuknya paham radikal ISIS ke negeri seribu parit, Polres Inhil menggelar tablig akbar, Selasa (01/02) lalu. Acara yang digagas Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono ini, dihadiri Bupati Inhil HM. Wardan beserta istri, Wakil Ketua DPRD H. Mariyanto, Wakil Ketua DPRD Ir. Syahruddin serta angota DPRD lainnya, Forkopimda, Dharma Wanita, tokoh agama dan ribuan masyarakat Kabupaten Inhil.

Sebagai penceramah, Polres Inhil menghadirkan Ust. Abdurrahman Ayyub (Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Ust. Maududi Abdullah dari Jakarta. Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan habsy Polres Inhil serta tanya jawab dengan kedua ustad.

Bupati Inhil, HM. Wardan sangat mengapresiasi kegiatan tablig akbar yang digelar oleh Polres Inhil ini. Menurut HM. Wardan, kegiatan itu sangat tepat untuk mengantisipasi masuknya paham ISIS maupun paham-paham radikalisme lainnya serta mendorong terciptanya kondisi stabilitas yang baik yang ada di Kabupaten Inhil. "Kegiatan ini merupakan informasi yang berharga tentunya. Saya harap kita bisa menyampaikan kepada sanak keluarga kita, kepada lingkungan kita bahaya nya gerakan-gerakan yang dilakukan ISIS," ujar HM. Wardan.

HM. Wardan pun menjadi lebih optimis dengan program magrib mengajinya sebagai antisipasi dini terhadap doktrin sesat aliran radikal. Ini karena minimnya ajaran agama islam yang ada di sekolah umum. "Program yang kita sudah canangkan maghrib mengaji harus lebih ditingkatkan untuk memenuhi kekurangan-kekurangan pendikan-pendikan agama yang ada di sekolah," kata HM. Wardan.

Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono berharap dengan kegitan tablig akbar tersebut, masyarakat bisa memahami, menanggulangi dan mengantasipasi tentang gerakan radikal. Hadi juga berharap kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh Polres, tetapi juga dilanjutkan hingga ke ibu kota kecamatan. "Kita himbau kepada Kapolsek agar kegiatan ini bisa dilanjutkan dan diaktifkan," ungkap Hadi.

Sementara itu Ust. Abdurrahman Ayyub dalam menyampaikan ceramahnya menekankan agar masyarakat berhati-hati dalam memahami sebuah pemahaman yang baru dan tidak baku. Dikatakan Ayub, ciri utama jaringan radikal tersebut ialah melakukan komunikasi dengan pengikutnya dengan cara baiat, atau mengajak mengaji secara tertutup. Ustad yang pernah bergabung pada jaringan Abu Bakar Ba'syir, Ustadz Ayyub juga mengatakan ada dua cara yang di tawarkan kaum radikal kepada calon pengikutnya. yaitu aspek uang dan surga. "Jika mereka sudah kaya maka ISIS akan menawarkan surga, dan jika mereka miskin maka tawaran yang datang adalah dolar," ungkapnya. (adv/hms/ehm)