Pedagang Kaki Lima Enggan Pindah Ke Gedung Relokasi

Kamis, 16 Desember 2021

https://youtu.be/nKWp6dD9JSQ

PEKANBARU, Riautribune.com - Rencana Pemko Pekanbaru merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan tujuan hendak mengubah pasar Agus Salim menjadi Kawasan Kuliner ala Malioboro, mengalami sedikit penolakan dari para pedagang.

Seperti yang dituturkan oleh Iwan, salah satu pedagang sayur-sayuran, kepada riautribune pada Kamis siang (16/12/2021) yang mengatakan alasan mengapa dia masih menggelar dagangannya di tepi jalan Agus Salim.

"Kami pedagang bukannya melawan pemerintah, tapi kami bersedia pindah apabila tempatnya layak," ucap Iwan.

Iwan juga menambahkan bahwa jumlah lapak yang disediakan oleh Pemko Pekanbaru, tidak sebanding dengan jumlah pedagang yang ada di pasar Agus Salim.

"Lagipula jumlah los yang ada di tempat relokasi tidak sebanding dengan pedagang," jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Masmerdi, salah satu pedagang sarapan pagi, yang mengutarakan pendapatnya.

"Karena tempat pemindahan (relokasi) tidak layak pakai, bocor, apalagi tempatnya kecil, tidak sesuai dengan lebar tempat kita yang biasa (menggelar dagangan)," terang Masmerdi.

Untuk ukuran yang dimaksud Masmerdi adalah setidaknya dapat memuat meja dan kursi untuk sarapan.

"Ukuran yang disediakan hanya 1 meter, untuk satu meja saja tidak bisa, apalagi stealing saya yang berukuran 2 meter," jelas Masmerdi. 

Biasanya untuk warung saya itu panjangnya sampai 6 meter, kalaupun dikasih 4 meter, saya bersedia," katanya.

Masmerdi bahkan mempertanyakan tempat untuk para pedagang sarapan yang sampai saat ini masih belum ada kejelasan untuk lokasi pemindahan.

"Lagipula, kami pedagang sarapan ini ada berkisar 29, satupun dari kami belum ada yang tau bakalan dipindah kemana. Tempat itu (relokasi) katanya kan hanya untuk pedagang sayur, daging dan ayam saja," tanggap Masmerdi.

Para pedagang menyampaikan aspirasinya yang mendukung rencana pemerintah, namun mereka meminta agar pemerintah juga memperhatikan nasib para pedagang.

"Kami tidak ada melarang program pemerintah, malah kami menyokong, tapi pindahkan lah kami ke tempat yang layak," ucap Ridwan. (Reynold)