4 Negara yang Berani Boikot Olimpiade Musim Dingin China

Sabtu, 11 Desember 2021

Olimpiade Musim Dingin di Beijing

JAKARTA, Riautribune.com - Sederet negara mengumumkan memboikot secara diplomatik ajang Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar China pada Februari 2022 mendatang.
Alasan mereka adalah pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.

China sendiri tak khawatir soal efek domino pemboikotan itu. Menurutnya, negara-negara itu akan menanggung akibatnya atas kesalahan yang sudah dibuat berkaitan dengan Olimpiade Musim Dingin.

Berikut sejumlah negara yang melakukan boikot secara diplomatik dalam perhelatan olahraga itu.
1. Amerika Serikat
Pada Senin (6/12) lalu, Amerika Serikat mengumumkan boikot diplomatik Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaski, mengatakan langkah itu ditempuh AS berkenaan dengan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China.


"Pemerintah Biden tak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022, mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lain," ujar Psaki dikutip AFP.

Meski memboikot secara diplomatik, AS akan tetap mengirim atlet di ajang tersebut.

AS dan China memang kerap bersitegang dalam sejumlah hal. Mulai dari perdagangan, asal usul virus corona, hingga kasus kedaulatan yang mencakup Taiwan, Hong Kong, hingga isu Laut China Selatan.

Belum lagi tudingan AS soal pelanggaran HAM yang dilakukan China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang.


2. Australia
Australia mengikuti jejak AS untuk melakukan boikot secara diplomatik pada Rabu (8/12).

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengaku langkah itu diambil lantaran pihaknya mengalami hambatan membuka kembali hubungan dengan China guna mendiskusikan hak asasi manusia di Xinjiang.

"Pejabat pemerintah Australia, oleh karena itu, tidak akan pergi ke China untuk permainan tersebut," ujar Morisson.

Hubungan China dan Australia juga tak hangat usai Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G Australia pada 2018. Larangan itu dibalas dengan memblokir anggur, daging sapi, selai hingga batu bara.

Keduanya semakin regang saat Canberra menyerukan pengadaan investigasi independen soal sumber Covid-19, dan terbaru soal, kesepakatan trilateral AUKUS.

3. Kanada
Kanada menjadi negara berikutnya yang memutuskan boikot diplomatik menyusul AS dan Australia.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan pihaknya turut menyoroti kasus pelanggaran HAM.

"Kami mengumumkan hari ini bahwa kami tidak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade dan Paralimpiade Beijing musim dingin ini." lanjut Trudeau.


Keputusan itu membuat Kanada tak mengirimkan perwakilan ke olimpiade yang berlangsung tahun depan tersebut.

Namun demikian, Trudeau memastikan atlet Kanada akan tetap berlaga di ajang olahraga itu.


4. Inggris
Inggris juga menyusul memutuskan akan melakukan boikot diplomatik.

"Akan ada boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing, diperkirakan tak ada pejabat dan menteri yang hadir," ujar Perdana Menteri Inggris, Borris Johson, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/12).

Johnson mengaku biasanya ia tak mendukung tindakan boikot. Namun, kali ini PM Inggris itu melakukan secara diplomatik. Alasannya tak beda dengan tiga negara lain: pelanggaran HAM yang dilakukan China.

"Saya rasa boikot olahraga tak masuk akal dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah."

Meski demikian, para atlet dari Inggris disebut akan tetap hadir dalam pagelaran olahraga itu.

5. Selandia Baru
Selandia Baru belum memutuskan melakukan boikot secara diplomatik, namun pemerintah menilai tindakan itu perlu.

"Sesuatu yang perlu kita lakukan sebagai sebuah bangsa," kata Menteri Perdagangan Selandia Baru, Damien O'Connor.

Jika mereka memutuskan memboikot, Selandia Baru menjadi negara kelima yang melakukan hal tersebut, mengikuti langkah AS Cs.

AS, di mata O'Connor adalah negara yang "kuat dan independen" dalam urusan hak asasi manusia.