Ratusan Siswa di Pekanbaru Terpapar Covid-19, Ini Saran Ahli Epidemiologi Riau

Senin, 29 November 2021

Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan. (Foto : Reynod)

PEKANBARU, Riautribune.com - Ahli Epidemiologi Riau, Dr Wildan Asfan Hasibuan, isolasi mandiri bagi 277 siswa dan guru salah satu sekolah di Pekanbaru yang terpapar Covid-19, dinilai kurang tepat. Menurutnya, yang lebih tepat menerapkan karantina terpadu dalam satu asrama.

"Kalau asrama relatif lebih aman, dikarenakan mobilitas siswa jauh lebih terkendali dan terbatas di lingkungan sekolah sehingga lebih mudah dalam pengawasan.

 Cuma kalau sudah ada satu saja yang terpapar itu akan banyak yang kena, karena mereka tidur bersama, makan bersama," kata Wildan pada Senin (29/11/2021).

Ia juga menegaskan, sebenarnya yang harus diwaspadai adalah para pendatang luar seperti guru dan orang yang keluar masuk lingkungan sekolah, karena mereka lebih besar resiko terpapar virus dari luar dan menjadi pembawa (carrier) bagi 277 orang yang dalam pengawasan tersebut.

"Guru, tukang masak, tukang kebun, itukan tidak tidur di asrama, mereka pulang, bertemu banyak orang, itu yang harus diwaspadai, " katanya.

Untuk menjaga hal tersebut, guru dan orang-orang yang keluar masuk asrama, harus dilakukan pemeriksaan Swab minimal sekali seminggu. Tujuannya untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19. 

"Supaya yang di dalam itu aman, karena cenderung yang membawa virus itu kan besar kemungkinannya nanti yang dari luar," katanya.

Selain itu, tracing, tracking dna testing atau 3T juga harus diperbanyak. Setiap orang yang berkontak dengan santri, termasuk guru dan keluarga dari santri yang terpapar itu harus diperiksa. Minimal 14 orang untuk satu orang yang positif.

Hal terpenting adalah pihak sekolah harus membatasi orang dari luar yang ingin bertemu dengan siswa, termasuk orang tua, agar diberi jarak saat bertemu anak mereka di asrama. Menghindari terjadinya kontak langsung antara anak dengan orang lain yang berasal dari luar asrama.

"Kalau di sekolah umum justru lebih aman, belum ditemukan sejauh ini yang sekolah umum itu ada kluster, sekarang itu yang perlu diwaspadai anak-anak sepulang sekolah, mereka ini kan buka masker, berkumpul, itu kan rawan," tutup Wildan.(reynold)