Pedagang: Saya Nyesel Pilih Pak Firdaus Jadi Walikota

Rabu, 24 November 2021

Dewi dan beberapa pedagang lain yang tetap menggelar dagangan di jalan Agus Salim. Foto : Reynold

PEKANBARU, Riautribune.com - Yolanda (53), seorang pedagang yang masih menggelar dagangannya di trotoar jalan Agus Salim, mengaku telah ditipu oleh Dinas Pasar Kota Pekanbaru, Rabu siang (24/11/2021). 

Saat ditemui oleh riautribune di tempatnya berdagang di Jalan Agus Salim, dirinya menyatakan bahwa pedagang lain juga merasa ditipu oleh pihak dinas pasar.

"Sudah setua ini saya, sudah 4 orang cucu saya, masih tega mereka menipu saya. Sekarang malah dibilang pedagang liar. Keluarga saya berjualan di lapak yang sama, tidak berpindah-pindah, sejak saya belum lahir," keluh Yolanda.

Nenek dari 4 orang cucu ini juga menyampaikan bahwa dia dan seluruh pedagang yang ada di pasar Agus Salim, belakangan ini pernah dimintai KTP oleh Dinas Pasar Kota Pekanbaru, dengan alasan untuk mendata agar mendapatkan bantuan sebesar 1.200.000 rupiah.

"Semua pedagang disini ditipu, diminta untuk mengumpulkan KTP dengan alasan ada bantuan pemerintah sebesar sejuta dua ratus (ribu rupiah). Nyatanya malah digusur lapak kami. Begitu kami datangi orang dinas (pasar) nya, mereka bilang kalau mereka juga merasa sudah ditipu," ujar Yolanda dan disetujui oleh beberapa pedagang yang berkumpul.

Mengenai kebijakan Pemko yang hendak menjadikan kawasan jalan Agus Salim menjadi kuliner street dan Malioboronya Pekanbaru, Yolanda justru merasa heran. 

"Coba dipikir dulu ya, kalau tempat adek (menunjuk pihak riautribune) mencari makan dan sudah puluhan tahun, tiba-tiba ditempati oleh orang baru, kesal tidak. Apalagi kami yang disini, baru aja bisa menarik nafas setelah pandemi. Apalagi hutang belum terbayar, malah digusur," lugasnya.

"Kenapa harus pasar Agus Salim. Bangunan pasar Cik Puan sana mau dibuat apa? Bangunan hantu? Maunya itu aja yang dibenarin Walikota untuk jadi tempat kuliner dia," protes Yolanda.

Saat dimintai tanggapan mengenai kebijakan Pemko tentang penggusuran tersebut, Yolanda dan semua pedagang yang berkumpul di dekatnya mengatakan penyesalan mereka.

"Menyesal kami memilih Bapak Firdaus menjadi Walikota. Ingat pak, ada adzab dari Allah. Kami masyarakat lemah, seharusnya jangan bapak beginikan," ucap mereka. (Reynold)