Ditargetkan, 2017 SRG Kelapa di Inhil Sudah Jalan

Kamis, 18 Februari 2016

Foto Internet

TEMBILAHAN-riautribune: Penerapan Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Indragiri Hilir tinggal menunggu SK dari Menteri Perdagangan RI. Ditargetkan pelaksanaan SRG sudah bisa berjalan pada tahun 2017 mendatang. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Inhil Edwan Shasby yang didampingi Sekretaris Tim Sosialisasi resi gudang Azwar dan Kabid Perdagangan Raja Teruna pada konferensi pers di aula kantor Disperindag Jalan Veteran Tembilahan, Selasa (16/2). “Kita targetkan pada tahun 2017 mendatang sistem resi gudang ini sudah berjalan sesuai harapan," ungkap Edwan.

Meskipun tidak ada kendala yang signifikan, diakui adanya penolakan yang dilakukan oleh mahasiswa dan LSM cukup mempengaruhi pertimbangan pusat. Namun Pemda Inhil tetap berhasil meyakinkan pihak Kementerian. "Penyebab keterlambatan pelaksanaan ini diakibatkan karena adanya penolakan dari mahasiswa dan LSM, tapi dalam acara setpy yang diselenggarakan di Pekanbaru sudah oke dengan kopra masuk dalam resi gudang. Sekarang masih dilakukan peninjauan lagi karena ada penolakan itu," ungkap Sekretaris Tim Sosialisasi resi gudang, Azwar menambahkan.

Ditempat terpisah, anggota DPRD Inhil Edy Harianto Sindrang mengungkapkan penerapan SRG untuk memprotek harga kelapa adalah mati. Sesegera mungkin, katanya, harus diwujudkan demi kesejahteraan petani kalapa di Inhil.
"Itu harga mati, kita akan perjuangankan sekuat tenaga demi kesejahteraan petani kelapa. Mohon semua pihak bisa mendukung penerapan SRG ini," ujar Edy anggota dewan selalu tampil vokal dalam memperjuangakan perkelapaan Inhil ini. (adv/hms/ehm)