Tangkal Radikalisme, Pemko dan Polresta Gelar Tabligh Akbar

Senin, 01 Februari 2016

Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, ST. MT menyampaikan kata sambuta dalam acara Tabligh Akbar di Masjid Agung AN-Nur Kota Pekanbaru.(riautribune.com)

PEKANBARU-riautribune: Polresta Pekanbaru Bersama MUI dan Kemenag Kota Pekanbaru Mengadakan Tabligh Akbar dengan Tema "MENANGKAL BAHAYA ISIS DAN RADIKALISME DI RANAH MELAYU" Sabtu, 30 Januari 2015 di Masjid Agung AN-Nur Kota Pekanbaru. Acara Tabligh Akbar ini dibuka langsung oleh Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, ST. MT yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemko Pekanbaru menyambut dengan sangat bangga Tabligh Akbar tersebut.

Menurut Walikota Firdaus, maraknya terorisme di dunia saat ini dan telah masuk ke Indonesia diperlukan pemahaman terhadap bahaya tersebut melalui tabligh akbar. Kegiatan seperti ini dibutuhkan masyarakat Indonesia, khususnya Kota Pekanbaru agar tidak mudah mempercayai ajaran yang disampaikan secara sembunyi bagi kelompok teroris tersebut. Kegiatan ini juga sesuai dengan visi kota Pekanbaru untuk mewujudkan Pekanbaru sebagai kota Metropolitan yang Madani.

"Pemko berharap dengan acara tabligh akbar seperti ini masyarakat kita bisa memahami ajaran menyimpang seperti ISIS dan radikalisme yang berdampak negatif. Untuk menghindari hal itu bukan hanya menjadi pekerjaan pihak Kepolisisan saja, akan tetapi adalah tugas kita bersama. Memerangi teroris harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat," ujar Walikota Firdaus.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarief Hidayat yang sebelumnya pernah bertugas di Detasemen Khusus Anti Teror 88 menyampaikan bahwa memerangi teroris ini tidak bisa dituntaskan pihak Kepolisian semata. Dikatakan Kapolresta, tanpa adanya kerjasama dari masyarakat upaya yang dilakukan pihak kepolisian akan menjadi sia-sia saja.

Dalam Tabigh Akbar ini, Polresta bersama MUI dan Kemenag Kota Pekanbaru sengaja mendatangkan penceramah dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pusat yaitu Ustadz Abdurrahman Ayyub. Ustadz ini pernah menjadi pengawal pribadi Abubakar Al Baasir yaitu ketua dari majelis Jemaat Islamiyah (JI) yang berpusat di Afganistan.

Dalam penyampaiannya, Ustadz Abdurrahman mengatakan sebelumnya dia dulu menganggap NKRI ini adalah kafir. Karena tidak memakai hukum Islam sebab itu keseluruhan masyarakat Indonesia ini darahnya halal dibunuh. Tetapi maha Kuasa Allah yang telah memberikan hidayah, sehingga dia kembali ke jalan yang benar. "Saya siap untuk menerima segala resiko karena telah berpisah dengan jemaat. Saya sadar bahwa saya adalah target utama bagi teroris ini," kata Ustadz Abdurrahman.

Acara Tabligh Akbar ini dihadiri ratusan orang baik dari pihak Pemerintah Kota Pekanbaru, Polresta dan juga masyarakat. Tampak masyarakat Kota Pekanbaru antusias dan berbondong-bondong menghadiri acara tersebut. Sehingga Masjid Agung AN-Nur ini belum cukup untuk menampung keseluruhan warga yang datang. (adv/hms-pku)