MUI Respon Soal JK Sebut 75% Suara Masjid di RI Jelek, Ini Katanya

Rabu, 20 Oktober 2021

Wasekjen MUI, M Ziyad

JAKARTA, Riautribune.com - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyebutkan jika 75% suara di masjid-masjid Indonesia jelek, dapat didengar namun tidak dimengerti oleh masyarakat.

Dari penyampaian mantan wakil presiden itu, MUI meminta hal itu menjadi evaluasi bagi pengurus masjid.

"Terkait dengan kritik yang disampaikan oleh Pak ketum DMI Pak Jusuf Kalla sebenarnya sudah lama disampaikan, ini juga menjadi bahan evaluasi untuk kita para pengurus masjid agar memperhatikan speaker masjid, jangan sampai informasi penyampaian, pengajian ceramah atau khotib itu karena sound systemnya tidak baik sehingga tidak bisa didengar secara baik oleh jamaah atau warga sekitar masjid," jelas Wasekjen MUI, M Ziyad, Rabu (20/10/2021).

Dia menilai apa yang disampaikan Jusuf Kalla merupakan pengingat agar pengurus masjid dapat memperhatikan sound system. Jangan sampai menurutnya pesan yang disampaikan dalam kegiatan keagamaan tidak dipahami masyarakat karena speaker yang tidak baik.

"Jangan sampai sebaliknya penceramahnya hebat, materi bagus tapi karena speakernya tidak bagus, jemaah tidak menyimak apa-apa karena suara bising yang terjadi. Yang berikutnya juga jangan sampai sound system menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar karena suaranya mendengung atau bising," ucapnya.

Ziyad lantas bercerita suara bilal yang selalu dirindukan. Sebab, selain suaranya yang merdu, juga ada faktor speaker masjid yang baik. Sehingga ketika bilal tak lagi azan, masyarakat Madinah saat itu sangat merindukan suara bilal.

"Apa makna kontekstualnya, kita ingin bagaimana masyarakat itu rindu mendengarkan panggilan suara suara mulia dari masjid, itu berarti speakernya, sound systemnya bagus karena mengeluarkan suara yang bagus dan merdu, sehingga pengajian-pengajian atau penyampaian informasi bisa menggunakan fasilitas masjid, jadi masjid bukan semata-mata untuk azan tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat sekitar dalam rangka pembentukan peradaban untuk umat," kata dia lagi.

Tak hanya itu, Ziyad juga berbicara perlunya bantuan dari masyarakat sekitar untuk perbaikan sound system masjid. Menurutnya, pengurus masjid dapat bermusyawarah dengan masyarakat untuk memperbarui speaker yang sekiranya sudah tak layak.

"MUI mendukung program dan upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam untuk ikut membantu memfasilitasi penyediaan sound system di masjid menjadi lebih baik, sehingga suaranya menjadi lebih baik dan lebih dapat meningkatkan manfaat dalam rangka untuk memberikan pencerahan melalui ceramah yang disiarkan di masjid," jelasnya.