Penderita Diabetes Disarankan Tetap Konsumsi Obat

Selasa, 19 Oktober 2021

Foto : Istimewa

PEKANBARU, Riautribune.com - Sebagai penderita diabetes, seseorang harus berhati-hati dalam mengontrol kadar gula darah karena dapat mengurangi risiko infeksi Covid-19 yang parah dan risiko kematian.
 
Akibat kekhawatiran yang berlebihan terhadap infeksi Covid-19, seorang wanita penderita diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi) dan obesitas memilih tidak berobat secara rutin.

Meski, dia sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 dan memastikan untuk mengikuti semua tindakan pencegahan lainnya seperti hanya keluar rumah ketika ada hal-hal penting saja, sayangnya, ia terinfeksi Covid-19 dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kategori 4 yang membuatnya dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) di sebuah rumah sakit di Malaysia.

Terlepas dari semua tindakan yang diambil, wanita berusia 49 tahun itu akhirnya meninggal karena kegagalan organ ganda hanya setelah empat hari dirawat di rumah sakit.

Hal ini membuktikan bahwa risiko infeksi berat dan kematian Covid-19 sangat tinggi pada usia (di atas 60 tahun), diabetes, hipertensi, gangguan ginjal, penyakit jantung, dan obesitas.

Semakin besar risikonya, semakin tinggi kemungkinan meninggal akibat infeksi Covid-19. Faktanya diabetes adalah penyumbang utama morbiditas hingga kematian akibat virus. 

Dilansir riautribune dari mstar.com.my kadar gula darah yang tinggi mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sehingga berisiko lebih tinggi mengalami gejala yang lebih parah. 

Obesitas juga merupakan salah satu risiko terbesar seseorang menjadi lebih rentan terhadap epidemi.

Sebelumnya, penyakit ini hanya dianggap sebagai masalah kesehatan sampingan yang erat kaitannya dengan diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular yang diketahui dapat menyebabkan risiko infeksi Covid-19 yang parah.

Peningkatan obesitas di beberapa negara seperti Indonesia dan Malaysia, menunjukkan betapa buruknya kesehatan penduduk terutama terkait dengan penyakit metabolik.

Pada saat pembatasan sosial dilonggarkan dan orang-orang memulai perjalanan, penting bagi Anda untuk mempertahankan semua praktik pencegahan untuk menghindari infeksi Covid-19.

Perlu diingat, selalu perlu untuk menjaga jarak, menggunakan masker, dan sering cuci tangan, terutama saat berinteraksi dengan anggota keluarga yang belum divaksin.

Studi mengkonfirmasi bahwa vaksin yang digunakan di Malaysia efektif, termasuk untuk penderita diabetes.

Namun, seperti kebanyakan vaksin lainnya, perlindungan yang diberikan tidak 100 persen. Seseorang masih dapat terinfeksi setelah menerima vaksin tetapi kemungkinan terkena infeksi parah dan kematian sangat rendah.

Sayangnya, dalam situasi pandemi ini, banyak penderita diabetes yang tidak mengontrol kadar gula darahnya, tidak peduli dengan tekanan darah dan membiarkan berat badan bertambah.

Jadi, minum obat sesuai anjuran, jaga pola makan, tetap aktif, dan pantau kadar gula darah secara teratur.

Pastikan juga untuk mengelola tekanan darah dan masalah kesehatan kronis lainnya yang mungkin Anda miliki, serta menurunkan berat badan dan jangan ragu untuk menghadiri sesi perawatan rutin yang telah dijadwalkan.* (reynold)