https://youtu.be/Xh4Fx3JvTEQ
PEKANBARU, Riautribune.com - Prestasi gemilang kembali dituai oleh Disreskrimum Polda Riau dengan menjerat para pelaku Judi Online yang bermarkas di Komplek Pemuda City Walk, ruko blok B no. 38, jalan Pemuda, Pekanbaru.
Menurut Kabag Humas Polda Riau dalam konferensi pers pada Senin, 18 Oktober 2021, di komplek PCW langsung, kepada awak media menerangkan bahwa para pelaku terdiri atas 51 anggota berjenis kelamin perempuan dan 8 anggota berjenis kelamin laki-laki.
Jaringan yang dikendalikan oleh oknum yang bernama Feri dan berdomisili di Jakarta ini beroperasi secara tertutup di sebuah ruko yang sengaja mereka kontrak untuk dijadikan markas operasi.
Kombes Pol Sunarto selaku Kabag Humas Polda Riau dan Kombes Pol Teddy Ristiawan selaku Dirreskrimum Polda Riau menerangkan, bahwa tim cyber Polda Riau sudah melakukan pelacakan terhadap operasi judi online dengan situs Jaya89 dan AFK77 tersebut sejak sepekan ini.
"Tim Polda sudah melacak kedua permainan judi online ini sejak sepekan lalu, mereka mulai beroperasi sejak tanggal 10 Oktober 2021, dengan Sofyan dan Markoni sebagai Penanggung jawab di Pekanbaru," ujar Sunarto
.Ketika ditanyakan mengenai upah dan perekrutan para anggota jaringan judi online tersebut, Teddy menerangkan bahwa setiap anggota, termasuk penanggung jawab mereka berasal dari Pekanbaru.
"Semuanya berasal dari Pekanbaru dan dijanjikan akan diberi upah 3 juta setiap orang, namun upah itu belum mereka terima," ujar Teddy.
Saat awak media menanyakan tentang kronologis dan kegiatan mereka, Sunarto menambahkan bahwa judi online tersebut beroperasi di lantai yang berbeda.
"Untuk AFK77 beroperasi dari lantai 2 dan Jaya89 di lantai 3. Memang bila dilihat dari luar seperti kantor biasa dengan satu sekuriti sebagai pengaman. Mereka beroperasi dari jam 12 siang hingga jam 10 malam dan tidak boleh meninggalkan ruko hingga jam pulang," terang Sunarto.
Modus operandi mereka dengan memakai cara mengirimkan pesan singkat kepada nomor telepon secara acak.
"Tersangka Feri mengirimkan 5000 nomor handphone secara acak kepada petugas call center mereka, kemudian masing-masing call center akan mengirimkan pesan singkat untuk mengajak bermain judi online tersebut," tutur Sunarto kepada awak media. (Rey)