Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi, Pengamat: Kebebasan Kritis dan Pendapat Dibungkam

Senin, 18 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin

JAKARTA, Riautribune.com - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai dua tahun kepemimpinan Joko Widodo di periode keduanya dianggap semakin alergi terhadap kritik dan suara-suara kritis.

Dia mengatakan, dari sisi politik dan demokratisasi, rezim Jokowi nampak alergi terhadap kritik-kritik dan suara-suara kritis.

"Kebebasan kritis dan pendapat dibungkam. Satu indikasinya, lenyapnya Forum ILC TVOne tiap malam Selasa," ujar Muslim dilansir dari Rmol.id, Ahad, 17 Oktober 2021.

Kemudian, sikap yang rada-rada preman juga ditunjukkan ketika Istana dikritik oleh sejumlah tokoh seperti Rizal Ramli, Faisal Basri, Rocky Gerung dan sebagainya.

Dalam bacaan Muslim Arbi, orang-orang di lingakaran Joko Widodo nampak tak beradab dalam merespons kritik. Tidak jarang, kata-kata kasar justru diungkapkan orang di lingkaran Jokowi.

Selama dua tahun terakhir, Muslim Arbi mencatat sikap politik dan pemasungan demokrasi nampak terlihat jelas.

"Kata-kata kasar, antikritik dan tidak beradab dengan kata-kata otak, isi septik tank ke mantan Menko Rizal Ramli dan otak sungsang ke Faisal Basri oleh Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin, ekspresi Istana yang tidak beradab hadapi kritikan dan pendapat-pendapat yang berseberangan dari rakyat," jelasnya. Muslim.