Datuk Seri Al Azhar (Di Dadanya Mengalir Luka Riau)

Rabu, 13 Oktober 2021

Alm. Datuk Seri Al Azhar

Oleh EDDY A. MOHD YATIM

 

Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut. Setiap yang bernyawa pasti akan menemukan kematian. Dan waktu kematiannya, hanya Allah SWT yang mengetahui. Sebagai makhluk, kita hanya bisa mempersiapkan diri dengan bekal ibadah menghadapinya.

Meski berita kematian silih berganti mengisi ruang medsos kita akhir-akhir ini, informasi yang muncul malam tadi sekitar pukul sepuluh lewat, benar-benar membuat saya tersentak. "WA dari ananda Ifan, putera Datuk Seri  Al Azhar: Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah ayah Irfan, Selasa 12 Oktober 2021 pukul 22.04 WIB di RS Awal Bros. Mohon dimaafkan bila ada kesalahan dan terima kasih atas segala support yang diberikan".

Begitu pesan yang beredar hampir di seluruh group WA. Sebagai seorang yang memiliki latar belakang jurnalis, saya tentu belum sepenuhnya meyakini informasi ini. Apalagi beberapa hari sebelumnya, berita yang sama sempat beredar dan dibantah adik kandung almarhum. "Berita itu tidak benar. Beliau saat ini di UGD setelah menjalani operasi batu empedu pukul 11.00 WIB tadi," ujar Alang Rizal kepada media Kamis pekan lalu.

Datuk Seri Al Azhar lahir di Tambusai, Rokan Hulu 17 Agustus 1961. Beliau adalah simbol perjuangan bagi saya dan generasi muda Riau lainnya. Di dadanya mengalir luka Riau dan membuncah menjadi keping kata-kata. Sebagai budayawan dan aktivis pergerakan, saya bersentuhan secara intens dengan beliau sebelum reformasi 98 dan awal tahun 2000-an. Bersama beliau, ada nama Prof. Tabrani Rab dan Fauzi Kadir yang mengisi ruang kosong anak muda Riau dalam melihat negeri ini dijadikan sebagai "ladang perburuan".

Semangatnya yang tertuang melalui cakapnya yang mengalir dan tertata apik bak seorang pujangga besar, betul-betul menginspirasi. Ketika beliau ditabalkan sebagai Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Riau dalam Mubes 2017, saya masih terus menjalin komunikasi. Beberapa masa secara langsung berjumpa dan adakalanya melalui telepon dan pesan WA.

Hari ini, selepas Zuhur rencananya almarhum akan disholatkan di masjid Agung Annur. Kemudian akan dimakamkan di pemakaman Air Dingin. Satu lagi simbol perjuangan negeri ini dipanggil Allah Azza Wajjalla.

Terima kasih atas apa yang telah diberikan kepada kami anak-anak muda Melayu Riau. Semoga semangat ini akan terus berkekalan dan menjadi penyejuk bagi Datuk Seri Al Azhar dalam perbaringan panjang menuju Jannah Allah Taala. Dan semoga akan lahir generasi penerus yang melanjutkan semangatnya membela rakyat Riau dari segala keserakahan dan kezaliman. 

Tabik dari kami Datuk Seri.***