PGRI Ajak Elemen Pendidikan Ikut Tangkal Radikalisme

Sabtu, 23 Januari 2016

Ketua PGRI Dr. Syahril, MM ketika hadir sebagai narasumber dalam diskusi bersama Ketua MUI Riau Prof. Ilyas Husti.(riautribune.com)

PEKANBARU-riautribune: Semua elemen pendidik baik guru, kepala sekolah maupun pengawas, hendaknya turut serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran paham radikal dengan pencegahan dini di tingkat sekolah. Hal ini disampaikan Ketua PGRI Dr. Syahril, MM ketika hadir sebagai narasumber dalam diskusi petang, dan panel bersama Ketua MUI Riau Prof. Ilyas Husti yang ditayangkan TVRI Riau.

"Sudah sewajarnya elemen pendidik turut mengambil peran dalam menangkal idelogi ekstrim tersebut. Guru yang sering bersentuhan dengan siswa, tentu cukup mengetahui apapun perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Saya juga berharap peran guru BK dioptimalkan kembali, bagaimanpun perannya cukup membantu memantau bagaimana perkembangan psikologi siswa. Sehingga apapun perubahan-perubahan yang muncul di lingkungan sekolah, bisa lebih terlihat," ujar Dr.Syahril.
 
Pernyataan Ketua PGRI ini mendapat dukungan dari Ketua MUI Riau, bahwa dengan mengoptimalkan peran sekolah dalam menangkal paham ekstrim dapat membantu program pencegahan dini. "Saya setuju, dengan wadah pendidikan ini, kita dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai agama, sehingga pengembangan paham radikal bisa ditekan. Mari kita bersinegi, membangun hal itu dimulai dari dunia pendidikan," tegas Ilyas.

Bukan hanya itu, Dr. Syahril juga mengusulkan agar konsep bela negara yang saat ini terus digaungkan pemerintah dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran yang ada seperti kewarganegaraan. Program ini juga bisa diikuti dengan memperkuat program cinta tanah air melalui kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka, Mapala, bahkan kegiatan mading, sehingga terus menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan siswa.

Ketua PGRI Dilantik
Sementara itu pada kesempatan berbeda, Ketua PGRI Riau Dr. Syahril mendapatkan kehormatan untuk masuk dalam jajaran pengurus Dewan Harian Daerah Kejuangan 45. Dr. Syahril diamanahkan sebagai ketua bidang sosial budaya masa bakti 2016-2021.

"Alhamdulillah saya baru saja dilantik masuk dalam kepengurusan Dewan Kejuangan. Seiring dengan tema ketika saya menjadi nara sumber petang tadi. Intinya menjaga semangat kebangsaan, dan tentunya mengisi kemerdekaan dengan peran serta ayahanda-ayahanda veteran untuk terus menjaga kesatuan bangsa ini. Salah satu program ke depan, saya ingin beliau beliau ini hadir dalam pembekalan materi kebangsaan baik untuk guru atau pun siswa. Sehingga semangat perjuangan mereka bisa terus ditransfer kepada generasi bangsa ini. Ini juga upaya kita, agar bisa melakukan antisipasi dini, radikalisme yang saat ini jadi persoalan kita bersama," ucap doktor jebolan UNPAS Bandung ini.

Dewan Harian Daerah Kejuangan 45 bertujuan untuk menumbuhkan perjuangan 45,  menumbuhkan jiwa perjuangan pada seluruh rakyat Indonesia terutama golongan muda sebagai penerus perjuangan. Hal ini dengan menjalankan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD-45, negara  Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Dan dasar-dasar negara dan penerapan jiwa pancasila,  sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. (rls/ehm)