Pembelajaran Tatap Muka Akan Dimulai, Begini Tanggapan Beberapa Pihak

Selasa, 07 September 2021

Ismardi Ilyas dan Taviv Tria

PEKANBARU, Riautribune.com - Setelah melalui waktu yang cukup lama dalam pembelajaran secara daring, banyak keluhan yang bermunculan dari peserta didik dan orang tua. Namun setelah kasus Covid-19 dinyatakan melandai di kota Pekanbaru, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun akan digagas untuk dilaksanakan kembali.

Hal ini seperti yang disebutkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, meski tidak menjadi syarat dalam belajar tatap muka, pihaknya terus mendorong untuk percepatan vaksinasi di kelompok pelajar agar kegiatan PTM bisa dilangsungkan kembali.

"Tetap (siswa) kita vaksin. Tapi masuk sekolah tidak nunggu vaksin," terang Ismardi Ilyas, Senin (6/9/2021) kemarin.

"Baru 4 ribu siswa, kan masih banyak yang belum vaksin. Yang baru vaksin ini kan baru yang sekolah negeri," ujarnya.

Menyambut hal ini, beberapa pihak sekolah baik negeri maupun swasta memberikan tanggapan positif.

"Kita sudah mempersiapkan sekolah guna melakukan PTM nantinya, hanya menunggu keputusan dari dinas," ujar H. Tavip Tria Candra, S.Pd., MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Pekanbaru.

Terkait persiapan yang sudah dilakukan, Tavid menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dan beberapa cara pembelajaran yang nantinya dilaksanakan.

"Sekolah sudah mempersiapkan beberapa perlengkapan protokol kesehatan seperti saluran air cuci tangan, sabun cuci tangan dan thermo gun pengukur suhu tubuh untuk nantinya dipakai di depan agar semua yang akan masuk benar-benar diperiksa, semua ini kita beli dengan memakai Dana BOS," jelas Tavip kepada riautribune pada Selasa (7/9/2021).

"Bahkan untuk kegiatan pembelajaran, kita memakai cara satu ruangan hanya diisi dengan 50 persen jumlah siswa, misalnya yang dulunya satu kelas 20 orang, akan menjadi 10 orang saja dalam ruangan, selama pembelajaran 2 jam. Nantinya setiap pergantian pelajaran, guru yang mengajar di jam berikutnya harus sudah berada di luar kelas sekitar 5 menit sebelum jam pelajaran pertama selesai. Jadi untuk kelas XI itu akan belajar esoknya, demikian kelas XII sehari setelah kelas XI," papar Tavip, pria kelahiran Dabo Singkep, 56 tahun lalu ini.

Selaku guru di salah satu sekolah swasta di Pekanbaru, Osty menyambut kabar ini dengan semangat.

"Saya pribadi merasa senang dan tak sabar menunggu harinya akan dilakukan PTM. Sudah rindu dengan anak-anak. Tapi untuk bagaimana prakteknya, kita mendukung kebijakan Pemerintah dan sekolah saja nantinya," ulas Osty bahagia.

Tak hanya pihak sekolah, peserta didik pun merasa senang mendengar kabar akan diadakannya PTM dalam waktu dekat ini. Seperti Feby Varah Anatasya, siswi kelas 7 SMP Negeri 5 Pekanbaru yang antusias menyambut hari dimana akan dilangsungkannya PTM.

"Senang dengarnya om, bisa ketemu guru dan teman-teman baru. Kan kemarin itu dari SD dan sekarang SMP. Karena mulai dari hari diterima di SMP Negeri 5, belum pernah ketemu langsung dengan guru dan teman-teman, hanya secara virtual," sambut Feby bahagia.

Tak berbeda dengan Friska Hutabarat (36), selaku orang tua murid yang menyambut kabar PTM dengan senang.

"Kabar bagus ini. Kami orang tua mendukung kalau memang mau PTM, tapi kalau ditanya tentang protokol kesehatan, pastilah kami persiapkan anak kami. Orang tua mana yang tak sayang anak, jadi pasti nantinya kalau sudah PTM, kami jaga anak kami dengan prokes dari rumah," jawab Friska.

Namun terkait kapan akan dilangsungkan kegiatan PTM, masih menunggu keputusan dari pihak Pemerintah dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.***