Elektabilitas Demokrat Naik, PDIP dan Gerindra Turun, PSI & Gelora Menyodok

Sabtu, 14 Agustus 2021

JAKARTA,Riautribune.com - Hasil survey terbaru yang dilakukan oleh Polmatrix Indonesia menempatkan Partai Demokrat di jajaran partai papan atas dengan elektabilitas 11,3 persen. Di sisi lain, walau masih berada di level tertinggi, PDIP mengalami degradasi elektabilitas (16,2 %), dan Gerindra di posisi dua dengan 13,1 persen.

Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto, Jumat (13/8/2021) menyebutkan, naiknya elektabilitas Partai Demokrat dipengaruhi oleh sikapnya sebagai oposisi kritis.
Suara-suara kritis terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 berdampak naiknya elektabilitas.

“Kebijakan penanganan Covid-19 itu seperti penerapn PPKM Darurat dan berubah menjadi PPKM level 1-4, yang dikritisi oleh Demokrat dan sejumlah parpol lain, menjadi pendongkrak naiknya elektabilitas. Demokrat berhasil menembus tiga besar,” sebut Dendik dalam siaran persnya.

Di papan tengah, tambah Dendik, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berhasil dengan raihan elektabilitas 5,2 persen. Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebagai parpol baru mencatatkan elektabilitas 1,3 persen. Capaian Gelora melampaui Perindo, Hanura, dan Berkarya.

Kenaikan elektabilitas Demokrat mencerminkan kemampuan partai oposisi tersebut memanfaatkan suara-suara kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama dampak dari gelombang kedua Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat atau level 3-4.

Demokrat juga berhasil menyalip parpol koalisi pemerintah, seperti PKB (8,3 persen) dan Golkar (8,0 persen).

Di papan tengah lainnya ada PKS (5,0 persen), Nasdem (3,9 persen), PPP (2,8 persen), Ummat (1,8 persen), dan PAN (1,4 persen). “Kemunculan Gelora turut menggerus basis dukungan terhadap PKS, demikian pula antara Ummat dan PAN,” lanjut Dendik.

Pada papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), Hanura (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), dan PBB (0,2 persen). Lalu PKPI dan Garuda masing-masing 0,1 persen, sedangkan Masyumi Reborn nihil dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 19,5 persen.

Adapun survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 25 Juli-5 Agustus 2021 terhadap 2.000 responden. Semua responden tersebar di 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar lebih kurang 2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.(jwp)