Resmi Kelola Blok Rokan, PHR Diminta Tingkatkan Produksi

Senin, 09 Agustus 2021

Blok Rokan/ilustrasi

PEKANBARU, Riautribune.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), unit usaha PT Pertamina (Persero), telah resmi mengelola Wilayah Kerja (WK/Blok) Rokan, Riau, mulai hari ini, Senin, 9 Agustus 2021. Seremoni alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PHR dilakukan sekitar pukul 00:14 WIB tengah malam dini hari tadi.

Acara serah terima ini disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury, serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi seluruh pihak, baik SKK Migas, CPI, dan juga PHR, yang telah menyelesaikan sejumlah masalah kritikal dalam proses alih kelola Blok Rokan ini sehingga tetap bisa mencegah penurunan produksi saat alih kelola ini.

Dia mengatakan, hingga akhir Juli 2021, produksi minyak di Blok Rokan rata-rata tercatat mencapai 160,5 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas sebesar 41 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Alih kelola disiapkan jauh-jauh hari agar produksi tidak menurun. Kami mengapresiasi seluruh pihak, SKK Migas, PHR, CPI yang telah menyelesaikan masalah kritikal dan mencegah penurunan produksi," tuturnya.

Arifin pun mengingatkan agar Pertamina Hulu Rokan tetap terus berinvestasi dan melakukan pengeboran dengan masif agar produksi migas di Blok Rokan ini tetap terjaga dan bahkan meningkat. "Oleh karena itu, diharapkan agar PHR mengajukan peningkatan produksi yang agresif untuk sisa tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya," pintanya.

Dia menegaskan, peningkatan produksi ini harus menjadi komitmen Pertamina karena Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja migas terbesar di Indonesia yang bernilai strategis untuk mencapai target produksi minyak 1 juta bph dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang. Blok Rokan saat ini blok minyak terbesar kedua di Tanah Air setelah Blok Cepu yang diproduksikan Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL).

Dirinya pun berpesan kepada PHR agar memenuhi segala komitmen yang tertuang di dalam Kontrak Kerja Sama (KKS/ PSC) yang telah ditandatangani, meningkatkan produksi minyak, serta menjaga hubungan baik dengan daerah.

"Izinkan saya juga berpesan kepada Pertamina agar memenuhi segala komitmen yang tertuang dalam Kontrak Kerja Sama yang telah ditandatangani dan bekerja lebih keras lagi dalam menjaga dan meningkatkan produksi di Wilayah Kerja Rokan dan tidak kalah penting menjaga hubungan baik dengan daerah," tuturnya.

Di sisi lain, dia pun mengucapkan apresiasi kepada CPI karena telah berkontribusi dalam pemenuhan energi nasional.

"Dengan berakhirnya KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) CPI dengan SKK Migas, maka dengan ini atas nama Indonesia mengucapkan terima kasih kepada CPI atas kerja keras dan seluruh yang telah dibangun selama ini dengan pemerintah Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional melalui pengelolaan WK Rokan," tuturnya seperti dilansir bisnis.com.***