Kementerian Kesehatan Nyatakan Semua Vaksin Covid-19 Efektif Untuk Melatih Sistem Kekebalan Tubuh

Rabu, 28 Juli 2021

Foto : Tempo

Peran vaksin memang untuk melatih sistem kekebalan tubuh manusia, namun tidak membuat seseorang menjadi 100 persen kebal terhadap Covid-19. Namun, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan, semua vaksin memberikan perlindungan yang efektif bagi pasien Covid-19 dari risiko kematian.

“Vaksinasi mengurangi risiko gejala penyakit berat dan juga angka kematian serta dapat memberikan perlindungan karena vaksin berfungsi untuk melatih sistem kekebalan tubuh,” kata Siti Nadia.

Berdasarkan data pasien COVID-19 di rumah sakit periode Mei-Juli 2021, vaksin tersebut memiliki efek protektif terhadap pasien hingga 73 persen risiko kematian dibandingkan yang belum mendapat dosis penuh.

"Kalau pasien Covid-19 yang sebelumnya mendapat dosis pertama, 90 persen sembuh dan dari 96 persen yang mendapat vaksin dosis lengkap, 100 persen sembuh. Yang tidak divaksin sama sekali hanya 84 persen yang sembuh," ujarnya. dikatakan.

Nadia mengatakan vaksin yang tersedia saat ini masih sangat efektif terhadap semua varian atau mutasi virus corona, termasuk varian Delta yang menyebabkan lonjakan kasus dalam tiga pekan terakhir di Indonesia.

“Jadi, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah atau jurnal medis yang menyebutkan jenis vaksin tertentu sudah tidak efektif lagi untuk melawan Covid-19,” ujarnya.

Salah satu jurnal medis di Inggris menyebutkan dua dosis vaksin AstraZeneca masih efektif mencegah risiko rawat inap akibat varian Delta.

Itu spesifik, bahkan untuk variannya bisa sampai 92 persen, bahkan yang divaksin AstraZeneca tidak ada yang meninggal, jelasnya.

Menurut Nadia, laporan dari beberapa rumah sakit juga menyebutkan bahwa dengan dua dosis lengkap vaksin Sinovac dapat menurunkan tingkat penularan virus hingga 94 persen, mencegah rawat inap hingga 96 persen, dan menghindari kematian hingga 98 persen.

“Vaksin ini masih sangat efektif dalam memberikan perlindungan, termasuk terhadap varian Delta yang lebih menular dan dapat meningkatkan keparahannya,” jelasnya.