Jadi Episentrum Covid-19 Asia, Pemerintah Indonesia Akhirnya Memperpanjang PPKM Hingga 2 Agustus

Senin, 26 Juli 2021

Foto : Asiaone

Indonesia memperpanjang pembatasan Covid-19 selama seminggu hingga 2 Agustus pada hari Minggu (25 Juli) untuk mencoba mengekang infeksi, setelah pemerintah mengatakan akan menambah lebih banyak unit perawatan intensif di tengah peningkatan kematian. Indonesia telah menjadi episentrum Covid-19 di Asia dengan rumah sakit yang kebanjiran, terutama di pulau Jawa yang padat penduduk dan di Bali, di mana pasokan oksigen menipis.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pengertian dan dukungannya terhadap pembatasan yang berlaku selama 23 hari ini,” kata Presiden Joko Widodo, seraya menambahkan bahwa infeksi Covid dan hunian tempat tidur rumah sakit telah menurun, tanpa menyebutkan per berapa harganya.

Jauh lebih longgar dari pembatasan sebelumnya, Jokowi mengatakan pemerintah akan secara bertahap menyesuaikan beberapa pembatasan, sambil mengizinkan pasar tradisional dan restoran dengan area terbuka untuk dibuka, dengan beberapa batasan, seperti memberi pelanggan 20 menit untuk menyelesaikan makanan mereka.

Beberapa bisnis, mulai dari salon hingga bengkel kendaraan, kini diperbolehkan buka. Menteri Senior Luhut Pandjaitan, yang mengawasi respon Covid di Jawa dan Bali, mengatakan pembatasan akan berlaku di 140 wilayah di seluruh Indonesia, termasuk ibu kota Jakarta.

Lebih sedikit pembatasan akan diberlakukan di area yang dianggap lebih aman, termasuk memungkinkan mal dibuka kembali dengan kapasitas 25 persen dan pabrik beroperasi, dengan batasan, kata Luhut.

Indonesia akan mengizinkan bebas pajak pertambahan nilai untuk penyewa mal, yang terkena dampak pembatasan, untuk sewa Juni hingga Agustus, kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, mengatakan perpanjangan itu sudah diperkirakan. Jika pembatasan tetap berlaku sepanjang Agustus, pertumbuhan ekonomi tahunan dapat terlihat pada 3,69 persen, sedikit di bawah perkiraan pemerintah sebesar 3,7 persen - 4,5 persen.

Indonesia pekan lalu melaporkan rekor kematian tertinggi pada empat hari terpisah, yang terakhir adalah 1.566 kematian pada hari Jumat, sehingga kematian kumulatif menjadi lebih dari 83.000.

Total infeksi telah meningkat menjadi lebih dari 3,1 juta, meskipun para ahli kesehatan mengatakan kematian dan jumlah kasus telah dihitung.

"Pada prinsipnya, ada niat baik dari pemerintah untuk memperpanjang pembatasan. Tetapi niat baik yang sama dapat diterapkan untuk menghitung jumlah infeksi yang sebenarnya," kata Tri Yunis Miko Wahyono, ahli epidemiologi Universitas Indonesia.

Jumlah rata-rata kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan setiap hari di Indonesia telah meningkat selama 10 hari berturut-turut, menurut Reuters.

Luhut mengatakan pada hari Sabtu bahwa rumah sakit penuh dan pasien yang meninggal dalam isolasi diri telah mengakibatkan angka kematian yang lebih tinggi, menambahkan bahwa ICU akan ditambahkan di daerah yang telah melaporkan jumlah kematian tertinggi. Kurang dari 7 persen dari 270 juta penduduk Indonesia telah divaksinasi sepenuhnya, dengan negara terbesar di Asia Tenggara ini terutama bergantung pada suntikan yang diproduksi oleh Sinovac Biotech (SVA.O) China.