Kekerasan terhadap Perempuan Harus Diatasi

Rabu, 23 Desember 2015

Ketua Tim Penggerak PKK Hj Embung Megasari Zam menyerahkan piala dan hadiah kepada para pemenang lomba sempena Hari Ibu ke-87 tahun 2015 tingkat Kabupaten Bengkalis, Selasa (22/12/2015).(afa/riautribune.com)

BENGKALIS-riautribune: Penjabat Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Harrofie mengajak seluruh organisasi wanita yang ada di daerah ini harus aktif dan terus bersinergi mencarikan solusi terbaik dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi kaum ibu (perempuan) di daerah ini.

Dikatakannya, meskipun saat ini telah banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai, namun perempuan, tidak terkecuali di Kabupaten Bengkalis, masih menjadi kelompok masyarakat yang rentan dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan perlakuan diskriminatif lainnya. “Karenanya, seluruh organisasi perempuan di daerah ini harus bersinergi, mesti solid. Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus diarahkan pada tujuan yang sama. Harus mampu memberikan memberikan penyadaran kepada semua pemangku kepentingan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk melindungi perempuan berbagai bentuk kekerasan,” ajaknya.

Ahmadsyah mengatakan itu usai memimpin upacara peringatan Hari Ibu ke-87 tingkat Kabupaten Bengkalis. Puncak peringatan Hari Ibu 2015 yang dilaksanakan di Pendopo Sri Mahkota Wisma Daerah Bengkalis itu, Selasa (22/12) diikuti pengurus dan anggota berbagai organisasi wanita yang ada di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini. Ahmadsyah juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di daerah ini menjadi Peringatan Hari Ibu ke-87 tahun 2014 sebagai momentum untuk terus mendorong dan semakin mempercepat terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki pada setiap aspek kehidupan.

“Marilah kita jadikan peringatan Hari Ibu ke-87 ini sebagai momentum untuk semakin menyadarkan dan mencerdaskan serta kian memberikan peluang seluas-luasnya bagi kesetaraan dan pemberdayaan perempuan sebagai subjek dalam berbagai sektor pembangunan," ajaknya lagi.

Di bagian lain, meskipun kesempatan bagi kaum perempuan untuk berperan dalam sektor publik kian hari semakin terbuka luas dalam paradigma kesetaraan gender, namun pesannya, kaum perempuan hendaknya tidak melupakan hakikat kediriannya atau kodratnya yang mulia sebagai ibu. Harus tetap menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. (afa)