Pemerintah Berencana Buka Keran Impor Tabung Oksigen

Senin, 05 Juli 2021

JAKARTA,Riautribune.com - Pemerintah tidak menutup ruang untuk membuka keran impor tabung oksigen. Mengingat kondisi di dalam negeri. Sebagian fasilitas kesehatan mulai kekurangan oksigen.

Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Fridy Juwono akan membuka keran impor tabung oksigen jika produksi dalam negeri tak mampu memenuhi kebutuhan.

"Kita kan prioritas bisa dipenuhi dalam negeri tapi kami lihat dulu kebutuhannya. Kalau kebutuhan terus meningkat akhirnya kan melewati kemampuan kami memang harus dari sumber lain. Artinya kami coba berusaha memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Fridy, Senin (5/7).

Kemenperin akan memantau kebutuhan yang mampu dipenuhi dari produksi dalam negeri. Namun, jika permintaan ternyata melebihi kemampuan, maka akan dilakukan impor tabung.

"Kebutuhan inikan datanya dapat terus dari Pemda, dinas kesehatan, dan kita akan melihat apakah permintaan itu mampu kita penuhi. kalau enggak yah tadi kita buka keran impor, ini kan masalah kemanusiaan jadi harus cepat. Kami membuka wacana itu," jelasnya.

Terkait rencana impor tabung oksigen, masih dalam tahap diskusi. Belum menjadi keputusan. Sebab melakukan impor tidak mudah. Banyak hal harus dipersiapkan. Mulai dari syarat, hingga mencari sumber impor.

"Masih dirapatkan lebih lanjut kapan dan berapa banyak impor nya. Impor itukan banyak yang harus dipersiapkan, syaratnya sangat penting," katanya.

Sebelum impor, Kemenperin akan melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah tabung oksigen yang dibutuhkan. Nantinya, tabung oksigen akan diprioritaskan untuk daerah Jawa Barat dan DKI.

"Daerah yang jadi prioritas kemarin itu Jawa tengah, namun sekarang yang tinggi itu dan jadi prioritas Jawa barat, DKI dan ini akan di-update terus," tutupnya.(mrdk)