Cabuli Pasiennya Hingga Hamil Dukun Mesum Ini Ditangkap Polisi

Jumat, 02 Juli 2021

Ilustrasi

LOMBOK, Riautribune.com - Dukun cabul berinisial SH, warga Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ditangkap polisi. SH dilaporkan atas dugaan pencabulan terhadap pasiennya hingga akhirnya hamil. 

Kasatreskrim Polres Loteng, AKP I Putu Agus Indra mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara kasus dugaan pencabulan itu terjadi bulan Januari 2021. Sedangkan untuk Dukun tersebut telah diamankan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. 

"Dukunnya telah kita amankan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan," ujarnya, Kamis (1/7/2021). 

Sementara itu, korban saat ini masih dititip di LPA anak di Mataram guna mengembalikan psikologisnya dan melakukan pengecekan USG untuk mengetahui kehamilannya. 

"Kita masih menunggu hasil USG, apakah korban hamil atau tidak, kita belum tahu. Yang jelas kasus ini sedang kita tindak lanjuti," ujarnya seperti dilansir Inews.id. 

Sebelumnya, Seorang pelajar inisial SD (17) warga Kecamatan Praya, Kabupaten Loteng diduga menjadi korban dukun cabul. Sehingga korban bersama keluarga melaporkan tindak asusila tersebut ke Polres Loteng. 

Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP I Putu Agus Indra mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oleh seorang Dukun.  "Laporan itu telah kita tindaklanjuti," ujarnya, Senin (28/6/2021). 

Ditegaskan, bahwa kasus ini mulai dilaporkan pada hari Sabtu oleh Korban SD yang mengaku telah dihamili oleh seorang Dukun. Sehingga pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan melakukan visum terhadap korban.  "Kita akan lakukan visum dulu," ucapnya. 

Kejadian dugaan pencabulan tersebut berawal saat korban mencari obat dengan tujuan supaya hubungan kedua orang tuanya yang sedang ada masalah kembali baik. Sehingga disaat itulah korban kemungkinan diduga dicabuli oleh teduga pelaku.  "Korban mengetahui dirinya hamil sekitar bulan Januari dari hasil tespek. Pelaku masih lidik, karena kasusnya baru dilaporkan," katanya.***