Harga Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Tunda Harga BBM Turun

Rabu, 23 Desember 2015

Ilustrasi Internet

JAKARTA-riautribune: Pemerintah memastikan Januari nanti harga BBM jenis premium dan solar akan turun. Tapi, jumlah penurunannya masih belum pasti. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan harga BBM yang pas masih dikalkulasi.

Rencana penurunan ini dilakukan seiring dengan anjloknya harga minyak dunia. Saat ini harga minyak dunia hanya berkisar 35 dolar AS per barel. Ini adalah angka terendah sejak 11 tahun terakhir.

Anjloknya harga minyak dunia ini sebenarnya sudah terjadi sejak September lalu. Beberapa negara, termasuk Amerika, sudah menurunkkan harga jual eceran BBM-nya. Tapi, pemerintah Indonesia baru berencana akan menurunkan harga BBM pada Januari nanti. Itu pun karena desakan yang tiada henti dari berbagai pihak.

"Saya kira sebelum akhir tahun kita sudah mesti putuskan harga BBM. Januari mesti ada harga baru," ucap Menteri ESDM Sudirman Said di kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Kuningan, kemarin.

Sudirman tidak mau blak-blakan soal besaran penurunan yang akan dilakukan. Dia beralasan saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan harga yang pas.

"Turunnya berapa, masih dikalkulasi. Ya, Januari nanti," ucapnya.

Menurut Sudirman, saat ini ada pilihan yang akan diambil pemerintah dalam penurunan itu. Pertama, menyesuaikan harga keekonomian BBM dengan harga minyak dunia. Kedua, menjadikan selisih harga BBM saat harga minyak dunia anjlok untuk cadangan saat harga minyak dunia naik kembali.

"Pilihannya dipepetkan ke harga keekonomian (BBM turun) atau kita mulai menjalankan amanah Undang-undang Energi yaitu kita mulai memupuk dana ketahanan energi yang dulu sering dibicarakan. Ada dana dari penggerusan energi fosil tapi belum sempat terlaksana. Ini mungkin waktu yang baik. Dana itu digunakan untuk membangun sesuatu yang sustainable," jelasnya.(rmol/rt)