Jadi Kebanggaan Rusia, Sistem Rudal S-400 Diklaim Amerika Berhasil Dilumpuhkan

Kamis, 17 Juni 2021

Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. Foto/Russia Today via The Drive

RABAT, Riautribune.com - Sistem rudal S-400 telah menjadi senjata kebanggaan Rusia yang saat ini sedang gencar dipasarkan ke beberapa negara. S-400 tercatat sebagai sistem rudal udara (SAM) Rusia paling mematikan karena diklaim dapat menembak jatuh pesawat jet tempur siluman F-35 Amerika yang paling canggih 

 

Namun kesaktian S-400 disebut militer Amerika Serikat (AS) telah berhasil dikalahkan dalam serangan simulasi yang menjadi bagian dari latihan perang besar-besaran African Lion 2021. 

 

Latihan tempur African Lion 2021 dimulai pada 7 Juni dengan 7.800 tentara di Maroko, Tunisia, dan Senegal dan akan berlanjut hingga Jumat (18/6/2021) besok. Latihan tahun lalu dibatalkan di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh dunia. 

 

Militer Amerika dan negara-negara Afrika melakukan Latihan Pos Komando (CPX), sebuah simulasi perang, di Maroko pekan lalu, di mana dua sistem rudal S-400 menjadi sasaran. 

 

African Lion adalah latihan militer multinasional tahunan yang digelar oleh Satuan Tugas Eropa Selatan-Afrika (SETAF-AF), formasi Angkatan Darat AS yang menggantikan Angkatan Darat AS-Afrika. 

 

Menurut penjelasan di situs webnya, tujuan dari seri ini adalah untuk meningkatkan interoperabilitas AS, negara-negara mitra dan organisasi regional untuk mengatasi ketidakstabilan regional, melakukan operasi perdamaian, melawan organisasi ekstremis kekerasan, menjaga keamanan lintas batas dan melawan ancaman transnasional. 

 

Sebuah akun Twitter, @kmldial70, membagikan video Angkatan Darat AS yang mengeklaim area yang ditargetkan adalah wilayah militer ke-3 dan ke-4 Aljazair. Amerika menamakannya "Nehone" dan "Rowand" 

 

SETAF-AF telah merilis video Latihan Pos Komando (CPX) yang dijalankan di sebuah fasilitas di Agadir, Maroko. 

 

"Dua serangan dilakukan terhadap dua S-400 ini," kata seorang perwira militer di ruang pengarahan yang dikutip Sindonews dari The Drive. "Masih menunggu penilaian kerusakan pertempuran dari serangan." 

 

Belum diketahui aset apa yang digunakan peserta CPX untuk melakukan serangan simulasi pada sepasang S-400 SAM. Juga belum diketahui bagaimana salah satu dari negara Afrika memperoleh sistem rudal canggih itu, meski Moskow telah gencar mengekspor senjata pertahanan tersebut. 

 

Sistem pertahanan udara S-400 Triumf-oleh NATO dinamai sebagai SA-21 Growler-terdiri dari rudal permukaan-ke-udara (SAM) jarak jauh dengan jangkauan maksimum 400 km dan beberapa elemen peluncuran. Ini adalah senjata utama dalam pertahanan anti-pesawat Rusia dengan kapasitas untuk menghancurkan jet tempur, rudal jelajah, rudal balistik, dan drone.***