Selamatkan RI dari Krisis, UKM Perlu Dapat Perhatian

Senin, 14 Desember 2015

UKM di Indonesia lebih beragam dibandingkan Negara Asean lainnya.(internet)

JAKARTA - Pemerintah tengah fokus memberikan permodalan bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) lewat pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, hal ini dinilai sia-sia jika tidak diimbangi dengan pemasaran yang baik.

"KUR jangan dijadikan saweran bagi UKM untuk bisa mengembangkan diri. Tapi tetap, pemerintah harus mendampingi UKM seperti membuka jalur pemasaran hasil produknya. Kemudian memperkenalkan produk UKM-nya. Hal ini yang sangat membantu sekali bagi UKM untuk berkembang,"ujar Direktur Institute For Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati.

Menurutnya, fokus pemerintah harus berlebih pada UKM. Pasalnya, UKM dianggap sebagai tulang punggung negara yang telah menyelamatkan Indonesia dari Krisis 1998.

Jika menghubungkan dengan ketimpangan sosial, lanjut Enny, UKM akan selalu kalah dari perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan besar akan semakin besar dan perusahaan kecil akan semakin tertekan, lantaran sulit berkembang.

"Jadi kapan UKM bisa naik kelas, jika ketimpangan perusahaan kecil terhadap perusahaan besar masih terjadi. Oleh karena itu ini pekerjaan rumah pemerintah bagaimana bisa mengembangkan UKM yang katanya menjadi tulang punggung bangsa ini,"paparnya.

Salah satu caranya, ujar dia, pemerintah dapat meningkatkan pendapatan lewat pajak progresif. Artinya, perusahaan besar dengan pendapatan besar harus dikenai pajak yang besar juga.

Dengan pajak berlebih tersebut, pemerintah dapat memanfaatkan dengan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya fokus di pulau Jawa. Kemudian, juga dapat meningkatkan tambahan pemberian modal bagi UKM.

"Atasi ketimpangan butuh pemerataan. Jika perusahaan besar maka dikenai pajak besar. Dengan kelebihan itu bangun infrastruktur di daerah-daerah dan bukan lagi di pulau Jawa, agar ekonomi terus tumbuh. Bisa juga jadi pembiayaan berlebih bagi UKM sehingga bisa lebih berkembang,"tandasnya.

Sebagai Informasi, Tim Proverty Global Practice Bank Dunia mengungkapkan meningkatnya ketimpangan membuat kesenjangan di Indonesia semakin lebar dari yang pernah ada sebelumnya. Pasalnya, kesenjangan standar hidup tersebut terpusat kekayaannya pada segelintir orang saja.(okz/rt)