Kisruh Freeport, Pengamat: Ini Permainan P4

Jumat, 04 Desember 2015

Foto Internet

JAKARTA-riautribune: Polemik perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang terus berlarut-larut dinilai akan menjadi bola liar. Bahkan, di balik laporan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD diduga ditunggangi pihak-pihak tertentu untuk mengambil kursi pimpinan DPR.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Pangi Syawri Chaniago mengatakan, pimpinan DPR yang namanya disebut-sebut dalam transkrip rekaman dengan mencatut nama sejumlah tokoh nasional termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya telah menjadi korban dalam kisruh PT Freeport, termasuk Sudirman Said sebagai pelapor ke MKD.

"Ini hanya sebagai tumbal saja, ini permainan Koalisi Indonesia Hebat (KIH)/Partai-Partai Pendukung Pemerintah (P4) saja yang menginginkan kursi DPR. Jadi, pimpinan DPR dan Sudirman Said tumbalnya," simpulnya.

Ia menambahkan, jika substansi persoalan hanya pada perebutan kursi kepemimpinan DPR, maka hal ini terlalu berat karena banyak mengorbankan kepentingan rakyat.

"Polemik ini bisa menguntungkan salah satu pihak. Seperti bola salju yang merembet ke hal-hal (yang menganggu) kepentingan nasional, kinerja presiden, dan kinerja para menteri," pungkasnya.

Menurutnya, kisruh yang saat ini terjadi merupakan celah pemanfaataan atas UU MD3.

"Undang-undang itu kan memberikan peluang, kalau satu orang diganti itu kan satu paket kan, jadi semuanya kocok ulang lagi pimpinan DPR," jelas Pangi.

Ia menjelaskan, polemik perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia tersebut sepatutnya dibahas pemerintah pada 2019, bukan saat ini.

"Kalau memang persoalan Freeport ini tidak berkesudahan, ya 2019, bukan sekarang. Kan persoalannya difokuskan hanya diperpanjang atau tidak, sudah di situ saja. Jangan persoalan saham, namun masalah ini terus ditelanjangi," katanya.(okz/rt)