Puluhan Napi di Lapas Perempuan Pekanbaru Positif Covid-19,

Sabtu, 03 Oktober 2020

PEKANBARU – riautribune : Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Pekanbaru, Desi, mengonfirmasi adanya 28 narapidana dan 3 pegawai yang ada di Lapas Perempuan Pekanbaru terkonfirmasi Covid-19. Situasi pun kian semakin memburuk sebab fasilitas kesehatan yang kurang memadai, seperti obat-obatan, alat pelindung diri, dan minimnya tenaga medis.

"28 napi yang positif diisolasi di dalam ruang penjara dan ada 5 ruangan yang kami sediakan untuk isolasi. 1 ruangan bisa dihuni 5 hingga 6 orang napi," ucapnya, Jumat (02/10/2020).

Minimnya bantuan untuk menangani Covid-19 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kepada Lapas Perempuan Pekanbaru juga menjadi keluhannya. Bantuan itu, di antaranya berupa uji swab yang belum masif, obat-obatan, vitamin, dan ketersediaan alat pelindung diri (APD). Kondisi yang memprihatinkan ini membuat seluruh pegawai dan narapidana yang ada di dalam Lapas menjadi takut apabila jumlah yang terpapar Covid-19 terus bertambah.

"Kami kesulitan untuk memisahkan narapidana yang sedang menunggu hasil dan yang sudah bergejala karena tempat kami (Lapas) sudah overload. Kami sangat memohon berbagai pihak untuk memberikan bantuannya, baik dari segi obat-obatan, vitamin, serta apa pun yang dapat membantu kami di sini," tuturnya.

Disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha Lapas Perempuan Pekanbaru, Ecky, ke-28 narapidana yang sudah terpapar Covid-19 itu kini masih berada di dalam Lapas.

"Kalau kelamaan di dalam Lapas, kami khawatir ini akan menyebar dan jumlah yang terpapar semakin banyak. Narapidana harus segera dipindahkan ke rumah sakit. Kami juga tidak punya dokter," katanya.

Lantaran minimnya bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau, Lapas Pekanbaru kini sedang bergerilya untuk mencari bantuan ke pihak swasta yang ada di Pekanbaru maupun di Riau.

"Hari ini saya bergerilya meminta bantuan ke pihak swasta. Barangkali nanti ada yang mau membantu untuk penanganan Covid-19 di Lapas ini," tutupnya.(rhc)