BRK akan Gesa Konversi ke Bank Syariah

Jumat, 02 Oktober 2020

PEKANBARU  - riautribune : Keseriusan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Riau Kepri (BRK) untuk menjadi BRK Syariah dibuktikan dengan mensosialisasikan program Bank Syariah. Sosialisasi kali ini dilakukan bersama ahli perbankan Islam Indonesia dan anggota DPRD Riau, melalui Seminar Executive Overviw of Islamic Bank For Legislatif di Menara Dang Merdu BRK, Kamis (1/10/2020).

Direktur Utama (Dirut) BRK Andi Buchari mengatakan, pihaknya akan menggesa konversi BRK dari Bank konfensional ke Syariah. Dimana para pemilik saham dan masyarakat Riau sudah menunggu-nunggu BRK syariah untuk dioperasionalkan secara penuh di Riau menuju perekonomian syariah pada semester pertama 2021.

"Tujuan kita bagaimana kami manajemen baru ini melakukan berbagai hal yang telah diputuskan oleh pemegang saham BRK. Sehingga BRK sesegera mungkin terealisasi menjadi bank syariah. Kemudian bagaimana kinerja ini bisa dipertahankan, di tengah-tengah masa kondisi yang sama-sama kita ketahui sedang tidak menguntungkan di tengah Covid-19 ini. Tapi juga sebisa mungkin kita tingkatkan bersamaan dangan proses konversi itu," kata Andi Buchari .

Pemaparan bersama anggota DPRD Riau dan manajemen BRK terkait persiapan menuju BRK Syariah. DPRD sebagai salah satu bagian dari pemerintahan juga bisa lebih memahami perbankan syariah, yang juga telah digunakan oleh negara-negara berkembang. DPRD diharapkan bisa mempercepat Peraturan Daerah bersama Pemprov.

"Jadi ini juga bagian dari program kita melalui Executive Overviw of Islamic Bank for Legislatif. Pemaparan secara umum kepada anggota Dewan, dan ini juga bagian dari proses konversi ke BRK Syariah. Dimana didalamnya itu ada ketentuan adanya Perda BRK konversi ke BRK Syariah," jelas Andi Buchari.

"Sebagai bagian dalam proses penyusunan Perda itukan anggota dewan harus paham juga apa itu bank syariah, bagaimana proses pengoperasiannya, produknya apa. Dengan kepahaman bapak-bapak di dewan ini membantu kami dalam mendisign ini, dalam proses dan mengawal kita dalam proses konversi syariah," sambungnya.

Lebih jauh dikatakan Andi Buchari, pihaknya akan menjadikan BRK sebagai bank syariah ketiga di Indonesia setelah Bank Aceh dan NTB. Apalagi saat ini perbankan syariah ini sudah mengglobal, banyak bank di dunia ini menggunakan sistem syariah, atau lebih dikenal dengan Islamic Bank.

"Mudah-mudahan BRK ini menjadi bank Syariah ketiga, Bank Pembangunan Daerah ketiga yang konfensi menjadi syariah, setelah NTB dan Aceh. Yang kami harapakan bagaimana proses koversi menjadi syariah ini secara bersama kinerjanya meningkat kemudian memberikan manfaat nyata, baik bagi masyarakat tentunya, dan juga pendapat daerah," ungkapnya.

"Sebenarnya perbankan syariah ini sudah menjadi trand global, memang kata-kata syariah ini sebenarnya hanya dikenal di Indonesia. Namun kalau kita melihat secara global belakang ini Islamic bank sebenarnya. Kalau di global dikenal sebagai perbankan islam atau islamic bank. Kemudian di Indonesia muncul pertama kalinya Bank Muamalat, menggunakan istilah perbankan Syariah. Tapi apapun istilahnya bagaimana menjalankan prinsip Perbankan ini memberikan kemaslahatan bagi masyarakat banya," tambahnya.

Untuk diketahui, dalam seminar tersebut hadir Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto, anggota DPRD Riau Agung Nugroho, Asisten II Setdaprov Riau Evarefita, seluruh pimpinan dan karyawan BRK. Pembicara seminar ahli perbankan Islam, Agustino Mingka MA.(ckp)