Ratusan Gojek Mengadu Wakil DPRD Pekanbaru Sidak Kantor Gojek Pekanbaru

Senin, 27 Juli 2020

PEKANBARU-riautribune: Setelah ratusan driver Ojek Online (Ojol) dari GoJek mendatangi kantor DPRD Kota Pekanbaru, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri langsung menyambangi kantor perwakilan GoJek Indonesia yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (27/07)).

Kedatangan politisi Demokrat tersebut membuat kaget seluruh karyawan GoJek, terlebih saat Wendi melemparkan berbagai pertanyaan yang tak bisa dijawab oleh karyawan tersebut. Namun sayang, kedatangan Wendi tidak disambut oleh pimpinan GoJek karena tak ada dilokasi.

"Kita tidak main-main, ini menyangkut perut hajat hidup orang banyak. Pagi-pagi kita (dewan) didatangi teman-teman driver, dan saya mendengar langsung laporan betapa penghasilan mereka berkurang drastis akibat beberapa program yang dibuat perusahaan GoJek," terang  Azwendi dengan tegas.

Di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, tentu berimbas kepada perekonomian yang menjadi semrawutan. Dari itu Wendi menegaskan agar GoJek mau memperhatikan nasib para mitranya.

"Orderan mereka saya rasa baru beranjak normal pasca PSBB dicabut. Sekarang, dihajar lagi dengan pemotongan ini, itu dari perusahan. Lebih gawat lagi, saya dengar tadi tanpa ada sosialisasi program Berkat ini diterapkan. Jelas merugikan driver," tegasnya.

Selanjutnya melalui perwakilan perusahaan yang diwakili Tim Operasional dan Erci Regional Coordinator untuk mendatangkan pimpinan GoJek Pekanbaru pada Rabu lusa untuk hearing bersama DPRD.

"Rabu 28 Juli saya tunggu di DPRD. Surat resmi hari ini akan saya buat dari Lembaga. Sekali lagi kita tegaskan DPRD tidak akan main-main kalau persoalan seperti ini," tegasnya lagi.

Sementara itu Gilang, tim dari Operasional Gojek berjanji bahwa dirinya akan menyampaikan kepada pimpinan mereka atas kehadiran dan panggilan dari lembaga DPRD.

"Segera akan saya laporkan. Karena disini saya cuma pekerja biasa dan tidak bisa mengambil keputusan," tuturnya.

Sebelumnya ratusan pengemudi Ojek Online (Ojol) dari GoJek Kota Pekanbaru berunjuk rasa ke Kantor DPRD Kota Pekanbaru, Senin (27/7/2020). Mereka yang menamakan diri Gerakan Gejolak Driver (Geger) Kota Pekanbaru ini datang ke gedung wakil rakyat untuk mengadukan nasib. Para driver tersebut merasa terzalimi dengan keputusan dari manajamen. Salah satunya soal bonus yang dikurangi.

Terkait demo tersebut, Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, Dian L. Toruan, saat diwawancarai wartawan mengatakan, GoJek terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama.

Minggu lalu pihaknya telah mengundang perwakilan komunitas ini untuk membahas dan memberikan respon atas permintaan yang disampaikan, namun tidak ditanggapi.

"Kami juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan. Melalui Kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. Di masa pandemi, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala dan virtual. Jadi demo itu tidak perlu, melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek," ujar Dian, Senin (27/7).

Ia mengatakan, terkait permintaan yang disampaikan driver GoJek di Pekanbaru, perlu dijelaskan bahwa insentif bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. Insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

"Mengenai permintaan untuk menghapus program Berkat, perlu kami jelaskan bahwa program ini kami terapkan mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan. Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian," cakapnya.

Namun Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan.

"Sejak awal pandemi Covid-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver dengan 3 pilar utama, yaitu penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, bantuan pendapatan," sebutnya.

Beberapa diantara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher Sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga.

Termasuk juga mendatangkan 5 juta masker dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional GoJek, hingga mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan.

Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra. Pengaplikasian sistem ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan.

"Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi Covid, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya," ujarnya.