Dalam Sehari BTN Gelar Akad Kredit 6.600 KPR

Kamis, 26 November 2015

Ilustrasi Internet

JAKARTA-riautribune: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melakukan 6.600 akad kredit dalam sehari. Hal ini merupakan upaya mendukung gerakan sejuta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Akad kredit tersebut dilakukan di berbagai cabang bank pelat merah itu di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Utama BTN, Maryono, dibutuhkan semangat tinggi dari berbagai pihak untuk sama-sama mendorong realisasi atas program sejuta rumah ini.

"6.600 debitur proses akad kredit KPR dalam sehari itu sangat luar biasa. Ini sekaligus menjawab BTN dalam kondisi pendanaan yang sangat aman dan sangat siap dalam mendukung program satu juta rumah," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (26/11/2015).

Maryono menambahkan, sejak awal bank berkode BBTN itu siap menjadi motor penggerak dalam program satu juta rumah. BTN sebelumnya telah melakukan hal yang serupa untuk salah satu kantor cabang di Tangerang dengan realisasi kredit sebanyak 1.000 KPR dalam sehari.

Tahun 2010 BTN pun juga pernah melakukan realisasi kredit sebanyak 5.557 dalam sehari. Realisasi kredit ini telah tercatat dalam MURI sebagai realisasi kredit terbanyak dalam sehari.

"Jadi yang kami lakukan pada hari ini adalah akad kredit KPR terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah 6.600 KPR dalam sehari. Oleh karena itu bertepatan dengan hari ulang tahun KPR ke39 yang jatuh pada tanggal 10 Desember, kami akan mematenkannya dalam Museum Rekor Indoesia (MURI) sebagai bank dengan akad kredit terbanyak dalam sehari. Rekor ini mengalahkan apa yang sudah kami dapatkan pada tahun 2010," kata Maryono.

Menurutnya, model yang BTN lakukan ini memberikan ruang kesiapan para pelaku pembangunan perumahan dan bank termasuk pihak terkait dalam pembiayaan perumahan.

BTN menggagas gerakan ini sebagai inisiatif bisnis dan layanan perseroan kepada para mitra dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah di Indonesia. Permintaan rumah masih sangat tinggi untuk kelas menengah bawah.

"Ini peluang bisnis dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus direspons karena potensinya ada. Pengembang dapat membangun rumah dan kami perbankan dapat menyalurkan KPR. Sekaligus dengan ini akan mengurangi backlog pemenuhan kebutuhan rumah dalam negeri," tambahnya.

Maryono mengatakan melalui berbagai aksi korporasi dan peningkatan kualitas infrastruktur bisnis yang sudah dilakukan, BTN optimistis mampu mendukung pembiayaan program sejuta rumah, sekaligus menopang kinerja perseroan.

"Ini adalah komitmen Bank BTN, sebagai bank milik negara, memberikan dukungan bagi suksesnya program pemerintah sekaligus mewujudkan hak asasi seluruh warga negara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya akan sebuah rumah yang layak dengan cara mudah, cepat, dan murah," jelasnya.(dtc/rt)