Transportasi Berbasis Aplikasi

Ahad, 31 Mei 2020


OPINI_-Perkembangan teknologi menyebabkan kehadiran E-Commerce memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana dalam berbisnis. Sektor transportasi menjadi sasaran dari E-Commerce. Kemajuan teknologi ini sungguh tidak dapat diprediksi secara pasti, akan tetap dampaknya secara signifikan dirasakan oleh berbagai bidang, termasuk di dalamnya bidang transportasi (Lyons
and Davidson, 2016).

Hal ini yang menjadi sebuah peluang besar bagi para pengusaha transportasi di Indonesia untuk dapat melakukan usahanya berbasis daring. Seringkali sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tidak menjadi solusi bagi masyarakat. Di saat seperti ini transportasi daring muncul sebagai solusi dengan service yang dapat melayani masyarakat secara langsung. Sehingga pada akhirnya preferensi pengguna jasa transportasi lebih memilih sistem transportasi yang mudah dan bersifat otomatis (Delle Site, Filippi and Giustiniani, 2011).

Transportasi daring melayani daerah-daerah dengan pusat aktivitas ekonomi tinggi dan memiliki kepadatan tinggi seperti daerah perkotaan (Hall,&
Krueger, 2016). Saat ini berkembang transportasi daring di Indonesia oleh dua perusahaan yaitu Go-Jek dan Grab yang memiliki layanan di beberapa kota kota besar di Indonesia termasuk Kota Pekabaru. Tingginya penggunaan transportasi daring ini didasarkan pada efisiensi dan keamanan kepada pengguna jasa transportasi (Siuhi and Mwakalonge, 2016).

Efisiensi dan keamanan ini merupakan faktor internal yang mempengaruhi perkembangan transportasi daring. Faktor internal merupakan faktor di dalam sistem yang mempengaruhi  perkembangan dari transportasi daring.Transportasi akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan aktivitas dan semakin luas area yang akan dilayani, gerakan lebih mudah digerakkan.

Masalah seperti kemacetan dan masalah transportasi umum lainnya mulai muncul (Diah Intan dan Anita Ratnasari, 2018). Kota Semarang adalah salah satu kota metropolitan sehingga memiliki intensitas aktivitas dan permintaan perjalanan yang lebih tinggi. Permintaan perjalanan telah dilayani oleh transportasi umum tetapi layanan yang disediakan tidak efisien dalam hal biaya dan waktu (Rakhmatulloh et al 2018). Hal ini berimplikasi terhadap kesiapan penyediaan sarana transportasi bagi masyarakat di Kota Semarang.

Saat ini di Kota Semarang terdapat transportasi publik seperti Bus Rapid Transit dan angkutan dalam kota. Penyediaan transportasi publik ini seringkali tidak menjadi solusi bagi masyarakat dikarenakan transportasi publik yang ada saat ini memiliki service yang menganggap bahwa perjalanan yang dilakukan sebagai model agregat atau dapat dikatakan masyarakat yang melakukan perjalanan memiliki perilaku yang sama dengan tujuan yang hampir sama. Karena hal tersebut maka muncul transportasi daring yang cukup diminati masyarakat. Transportasi daring dianggap mampu memberikan pelayanan lebih dibandingkan transportasi umum seperti transportasi daring tidak terikat dengan rute dan jam pelayanan 24 jam. Karena cukup diminati dan jumlah permintaan terus mengalami peningkatan maka perusahaan transportasi daring
membutuhkan operator untuk melayani penggunanya. Kehadiran transportasi daring memberikan dampak terhadap penyerapan lapangan kerja. Transportasi daring mampu menghadirkan lapangan pekerjaan baru namun di sisi lain kehadiran transportasi daring menyebabkan masyarakat kehilangan lapangan pekerjaannya
karena mengalami penurunan pendapatan seperti yang dialami oleh supir angkutan umum atau ojek konvensional.

Berdasarkan fenomena tersebut menarik untuk diteliti yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari keberadaan transportasi daring terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Pekanbaru, khususnya bagi sopir angkutan umum dan ojek konvensional juga ikut terserap atau tidak dengan kehadiran transportasi daring di Kota Pekanbaru sehingga menjadi alternatif atau tambahan
lapagan kerja yang tersedia di perkotaan. Penambahan lapangan kerja akan meningkatkan ekonomi kota.

TRANSPORTASI DARING
Pelayanan transportasi daring, sama seperti pelayanan jasa transportasi pada umumnya. Perbedaannya terdapat beberapa keunggulan dari pelayanan jasa transportasi daring dibandingkan dengan transportasi konvensional. Pemilihan sistem yang lebih inovatif dan bersifat otomatis akan dapat mempengaruhi preferensi pengguna jasa transportasi untuk lebih memilih transportasi daring (Delle Site dkk, 2011). Keunggulan sistem kerja yang terdapat pada transportasi daring yang bersifat inovatif yaitu dimana terdapat inovasi yang diberikan tidak seperti jasa layanan transportasi pada biasanya yang memberikan kemudahan bagi pengguna dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti GPS yang memberikan titik lokasi driver sehingga pengguna diberikan kepastian. Selain itu inovasi yang terdapat pada transportasi daring ini yaitu fitur yang beragam tidak hanya antar jempu penumpang. Fitur yang diberikan ini seperti pembelian makanan, pengiriman barang dan pengangkutan barang. Transportasi erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi pada sebuah kota.

Kehadiran Transportasi daring, memiliki peran tersendiri dalam ekonomi kota. Untuk itu berikut ini kajian mengenai hubungan antara transportasi dan pertumbuhan ekonomi yang dikaji berdasarkan peran dan penerapan konsep ekonomi yang diterapkan oleh perusahaan transportasi daring. Dalam konteks perkotaan, transportasi memiliki peran penting sebagai penghubung setiap
kegiatan manusia sehingga dapat dikatakan bahwa transportasi urat nadi kehidupan yang di dalamnya terdapat aspek ekonomi, sosial, politik, serta mobilitas penduduk (Kudus, 2006). Peta persebaran pengemudi dengan daerah intensitas jumlah pengemudi tinggi membentuk pola tertentu. Pola tersebut mengalami penebalan pada bagian utara kota kemudian menyebar ke bagian timur hingga bagian selatan. Hal ini berhubungan dengan guna lahan pada daerah tersebut yang didominasi oleh lahan permukiman. Selain itu pada daerah-daerah yang memiliki intensitas jumlah pengemudi tinggi, cenderung memiliki jumlah penduduk usia kerja yang tinggi. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk usia kerja tinggi akan banyak memiliki
pengemudi transportasi daring yang lebih banyak. Terlihat kecamatan yang memiliki jumlah usia kerja rendah akan memiliki jumlah pengemudi yang rendah. Hanya terdapat perbedaan pada Kecamatan dan Kecamatan dalam kota Pekanbaru yang
memiliki jumlah usia kerja rendah dengan jumlah pengemudi yang tinggi. Akan tetapi berdasarkan kecenderungan ini, dapat disimpulkan bahwa persebaran pengemudi transportasi daring ditentukan oleh jumlah penduduk usia kerja yang terdapat pada wilayah tersebut.

Pengemudi transportasi daring pergi dari daerah tempat tinggal untuk mencari penumpang transportasi daring. Pengemudi transportasi daring akan pergi ke daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Hal ini dikarenakan pada daerah dengan potensi ekonomi tinggi tersebut pengemudi transportasi daring akan lebih banyak mendapatkan pengguna dan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dibandingan dengan daerah tempat tinggal pengemudi. Semakin banyak sebuah daerah terdapat pengemudi yang mencari penumpang maka akan semakin tinggi potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut.

Penulis Ir.H.Abdul Kudus Zaini ,MT, MS,Tr. IPM