Tol Pekanbaru-Dumai Batal Dibuka Untuk Mudik Tahun ini

Rabu, 06 Mei 2020

PEKANBARU - riautribune : Masyarakat Riau, tahun ini belum bisa menikmati jalan tol Pekanbaru-Dumai, untuk mudik hari raya Idul Fitri 1441 H/2020 M, walaupun sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Gubernur Riau, Syamsuar, sudah menjajal tol Pekanbaru-Dumai beberapa bulan yang lalu. Dari pihak manajemen PT Hutama Karya (HK), menjelaskan batalnya dibuka tol Pekanbaru-Dumai (Permai), dalam menghadapi hari Raya tahun ini, sesuai dengan himbauan Pemerintah, untuk tidak mudik lebaran pada tahun ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (covid-19).

 

Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Muhammad Fauzan, mengatakan, secara fisik pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 Kilometer ini sudah rampung. Namun perlu ada kesiapan atau ujicoba jalan tol Pekanbaru-Dumai untuk bisa dilalui. “Secara fisik masih ada yang perlu disiapkan untuk bisa dilalui. Tetapi dengan adanya arahan Pemerintah untuk tidak mudik, maka tol berkemungkinan tdk dibuka, menunggu arahan Kemetrian PUPR dan lainnya,” ujar Ahamd Fauzan, saat dihubungi, Rabu (6/5).

 

Dijelaskan Ahmad Fauzan, saat ini jalan tol Pekanbaru-Dumai yang betul-betul laik pakai dan bisa dilalui oleh kendaraan, yakni seksi 1 sepanjang 9,5 Kilometer, dari pintu masuk tol Pekanbaru sampai pintu keluar di Minas. Dan seksi 1 ini sudah di lakukan ujicoba beberapa bulan yang lalu, bahkan juga sudah dilalui oleh Presiden RI Joko Widodo. 

 

“Dan info yang kami terima dari Kementrian yang dibuka hanya yang seksi 1 sepanjang 9,5 km. Untuk yang lainnya menunggu uji laik sehingga tidak  difungsionalkan. Seksi 1 sudah siap, hanya kami menunggu arahan dari regulator dalam hal ini Kementrian PUPR. Apa akan dipakai untuk jalur mudik atau masih ditutup, mengingat pandemi dan protokol Covid-19,” jelasnya.

 

Untuk diketahui, jika nantinya jalan tol Pekanbaru-Dumai ini di operasionalkan, jalan tol ini nantinya akan menyingkat waktu tempuh antara Kota Pekanbaru dan Dumai, dimana dari yang semula 6-7 jam menjadi 2-3 jam dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. (mcr)