Warga Mengeluhkan Lambannya Pertamina

Rabu, 15 April 2020

PEKANBARU-riautribune: Harga minyak dunia telah menunjukkan harga terendah, bahkan beberapa Negara seperti Malaysia, telah menurunkan harga dengan jenis Pertamax senilai Rp4800. Mengkritisi hal ini, awal (39) warga Riau yang terkena dampak kian menurunnya ketahanan ekonomi semakin diperberat oleh tingginya harga BBM yang justru tidak singkron dengan harga minyak dunia yang sudah turun sejak 2 bulan terakhir.

  “Coba anda bayangkan, kita warga Riau, daerah penghasil minyak. Justru beli minyak harganya selangit. Padahal harga minyak dunia sudah menyentuh level 30 USD. Ini harga minyak di Pekanbaru tidak sedikit pun berobah. Pertamina Riau seperti cuek saja,”Ucap Awal.

  Sementara itu, kru riautribune.com ketika meminta komfirmasi ke corcom Pertamina wilayahsumbagut, Roby Hervindo ketika dimintai konfirmasinya, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. Bahkan pertanyaan melalui Whatsapp massager pun belum memberikan komfirmasi jawaban.

Bukan hanya awal (39), Ucup warga panam (49) juga menuturkan keluhannya yang sehari-hari berjualan marbatak di pinggi jalan Sobrantas. Kebutuhan BBM yang cukup tinggi membuat dirinya harus menanggung beban yang besar untuk produksi makanan ringan.

  “Saya kepasar pagi menyari bahan, itu minimal mengisi BBM mobil rp50ribu, kemudian untuk malam harinya berjualan juga habis hampir Rp50ribu. Dengan zaman sulit transaksi, orang khawatir keluar rumah, maka beban produksi kami terasa berat. Ditengah-tengah wabah corona ini, keringanan biaya dan subsidi cukup memberikan stimulant bagi kami masyarakat bawah ini,”terang Ucup dengan nada kesal.

 Menyikapi hal ini peneliti muda HI, Alzam Deri menuturkan hal ini sudah menunjukkan kondisi bahwa “Pemerintah yang mengsubsidi Rakyat, Bukan Rakyat Yang Mensubisidi Pemerintah”. Kalau lah ini dalam pikiran pertamina, aduh, alamat karam lah negeri. Kami minta, Pertamina segera evaluasi harga BBM, dan sebagai bentuk kepedulian atas kondisi masyarakat dimasa wabah Corona,”Ucap terang Ucup