Syafi'i Ma'arif (Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Selasa, 24 November 2015

PROF Dr H Ahmad Syafi'i Maarif.(internet)

PROF Dr H Ahmad Syafi'i Maarif merupakan salah seorang ulama, ilmuwan, sekaligus pendidik bangsa Indonesia. Dia lahir di Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat pada 31 Mei 1935. Syafii juga dikenal sebagai seorang tokoh bangsa yang memiliki nasionalisme cukup tinggi serta amat menghargai perbedaan.

Pendidikan Syafi'i diawali ketika dia duduk di Sekolah Rakyat Negeri di Sumpur Kudus. Di saat yang sama dia juga memperdalam pengetahuan agamanya dengan bersekolah di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah dan mengaji di surau. Karena tuntutan ekonomi, Syafi'i baru bisa melanjutkan sekolahnya pada 1950 di Madrasah Mualimin.

Ketika lulus dari kelas tiga, pada 1953 Syafi'i memutuskan untuk merantau ke Yogyakarta untuk belajar. Namun Syafi'i sempat ditolak di Madrasah Mualimin di kota tersebut dengan alasan kelas penuh. Syafi'i malah diangkat menjadi guru sebelum akhirnya diterima belajar di Madrasah Mualimin.

Sejak muda, Syafi'i dikenal aktif berorganisasi. Dia tercatat penah mengikuti organisasi Hizbul Wathan dan menjadi pimpinan redaksi majalah Sinar.

Pria yang akrab disapa Buya Syafi'i ini sempat menjadi guru Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di SMP dan SMA hingga dia lulus dari Universitas Islam HOS Cokroaminoto 1964. Gelar S-1 diraihnya dari Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Yogyakarta. Pada masa itu Syafi'i juga dikenal sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa ISlam (HMI).

Pada 1980 Syafi'i lulus dari pendidikan sejarah di Ohio University, Amerika Serikat. Dia menuntaskan pendidikan di Chicago University, Amerika Serikat.

Kariernya lekat dengan bidang pendidikan. Dia pernah menjadi seorang guru, asisten dosen, dosen, sampai profesor Filsafat Sejarah di IKIP Yogyakarta. Bahkan, pada 1992-1994 dia pernah menjadi profesor tamu di McGill University, Kanada.

Syafi'i pernah menjadi wakil ketua PP Muhammadiyah. Kemudian pada 1998 dia dipercaya menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah.

Sejak kecil, bungsu dari empat bersaudara ini dikenal sebagai pribadi yang sangat kritis. Dia tidak pernah segan menyampaikan kritik meski ditujukan kepada temannya. Hal ini dilakukan Syafi'i guna membenarkan suatu kekeliruan.

Beberapa waktu lalu, peraih Magsaysay Award pada 2008 ini ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Ketua Tim 9. Tim independen ini dibentuk untuk memberikan berbagai pilihan kepada Presiden Jokowi terkait permasalahan antara KPK dan Polri.(okz/rt)

Nama Lengkap : Syafi'i Maarif
Tempat Tanggal Lahir: Sumpurkudus, Sumatera Barat, 31 Mei 1935

PENDIDIKAN
SR Negeri Sumpur kudus (1947)
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur kudus
Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau
Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta (1956)
Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta (BA; 1964)
Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (S1, 1968)
Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980)
Pemikiran Islam, Universitas Chicago, Amerika Serikat, (Ph.D, 1983)

KARIER
Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963) dan  SMA Islam Surakarta (1963-1964)
Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (1964-1969)
Dosen di IKIP Yogyakarta; mengajar sejarah Asia Tenggara, Asia Barat dan Filsafat (1967-1990)
Profesor tamu di University of Iowa, AS (1986) dan McGill University, Kanada (1992-1994)
Dosen senior (paruh waktu) di IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1983-1990), UII Yogyakarta (1984-1990) dan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)
Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)
Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)
Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)
Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)
Ketua PP Muhammadiyah (1998)
Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia
Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990)
Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988)

PENGHARGAAN
Magsaysay Award, 2008
Habibie Award dalam Bidang Harmonisasi Kehidupan Beragama, 2010