Komisi V Akan Suarakan ke Pemprov Soal Koordinasi Penyambutan Pekerja Migran

Jumat, 03 April 2020

ketua Komisi V Eddy A Mohd Yatim Kanan dan Kiri Zulkifli As

Bengkalis - Riautribune:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau, nampaknya tidak ingin meninggalkan Pemerintah Kota Dumai sendiri menghadapi kedatangan ribuan orang Pekerja Migran Indinonesia dari Malaysia, ditengah merebaknya wabah penyakit Corona.

Komisi V di bawah komando Eddy A Mohd Yatim,Sos,Msi pun langsung turun ke lapangan, Senin(31/3) hingga Selasa (1/4) mendengarkan sejumlah persoalan-persoalan yang saat ini dihadapi.

Kepada ketua Komisi V, Walikota Dumai Zulkifli As menuturkan kegalauan pihaknya dalam menghadapi gelombang kedatangan ribuan pekerja Migran Indonesia dari Malaysia, mulai dari proses pemeriksaan kesehatan hingga pada potensi convid 19. Yang dibawa, mengingat kejadian yang menimpa salah satu warga asal Riau adalah karena keberangkatan dari Malaysia.

"Yang pasti memang kami kewalahan, meskipun kami telah menyiapkan beberapa persiapan kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), kami juga melakukan pengechekkan suhu badan, melokalisir jika ada yang sakit, ada memiliki gejala. Memang dari beberapa hari ini, kami belum menemukan potensi itu, namun siapa yang akan menduga, karena potensi virus ini baru akan kelihatan setelah masa 14 hari,"Ucap Zul As. Pemerintah Kota Dumai memang telah mendapatkan bantuan peralatan repit test dan beberapa peralatan pendukung lainnya, dalam memeriksa para PMI tersebut.

Wako Dumai  juga mengaku masih memiliki kendala, yakni masih minimnya tenaga kesehatan kami yang mampu menggunakan alat tersebut, jadi kalau boleh usul, kami berharap ada tambahan tenaga medis dan kesehatan dari Pemerintah Provinsi,"Ucap Zul As

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi V menuturkan bahwa dirinya sangat paham atas kesulitan kondisi yang saaat ini dihadapi oleh Pemko Dumai, dan berjanji akan membantu untuk mensupport Pemko dengan menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur, dan secepatnya dibantu dalam program yang ada.

"Kita sedih sekaligus peduli, bagaimanapun juga ini adalah dua musibah yang dihadapi oleh Pemko Dumai. Pertama musibah wabah Corona yang harus dihadapi mulai pada ancaman terhadap kesehatan warga, hingga pelambatan ekonomi. Kedua, musibah dalam menghadapi gelombang kedatang ribuan Pekerja Migram yang kembali dari Malaysia.

Disatu sisi tanggung jawab sebagai kota yang menjadi pintu gerbang, kedua tanggung jawab sebagai pemerintah daerah, bagaimana kemudian potensi tersebut tidak menjadi sebuah potensi wabah yang akan mengancam keselatan warga tempatan.

Makanya, kami akan bahas hal ini secepatnya dengan Pemprov agar menjadi perhatian utama, dan segera dibantu,"Ucap Eddy A Mohd Yatim yang juga anggota DPRD Dapil Dumai, Bengkalis dan Kabupaten Meranti.

Sementara itu dari pantauan riautribune.com di lapangan, terlihat proses penyambutan para pekerja Migran yang juga pahlawan devisa ini tidak sedikitpun mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat terutama BP3TKI, kedua, proses penyambutan pahlawan devisa ini pun cukup ironi berbeda dengan penjemputan para mahasiswa dari Wuhan China, diperhatikan, dan bahkan disewakan satu akomidasi pengangkutan udara. Berbeda dengan pekerja Migran Indonesia yang menggunakan kapal, sehingga bercampur dengan penumpang umum, sehingga potensi penularan wabah Corona semakin  besar.(rls)