DPR Minta Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Dijadikan Pelajaran

Senin, 24 Februari 2020

Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Hetifah Sjaifudian

JAKARTA - riautribune ; Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Hetifah Sjaifudian sangat menyayangkan adanya peristiwa Susur Sungai dalam kegiatan Pramuka pada Jumat 21 Februari 2020. Di mana, kegiatan itu mengakibatkan 10 orang siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.

 

“Hal ini sangat disayangkan, mengingat orangtua telah menitipkan anak pada pihak sekolah, dan seharusnya keselamatannya menjadi tanggung jawab sekolah,” kata Hetifah saat dihubungi Okezone di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Hetifah mengakui gerakan Pramuka sangat penting untuk pembangunan karakter anak bangsa, dan oleh karenanya harus terus diarusutamakan. Melalui gerakan pramuka, anak dapat diajarkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, cinta lingkungan, dan banyak hal baik lainnya.

 

“Namun demikian, hal ini tidak boleh mengesampingkan keselamatan,” jelasnya.  Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) menekankan, adanya kejadian tragedi Susur Sungai dalam kegiatan Pramuka dijadikan pelajaran agar ke depannya tak kembali terulang.

 

“Ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama untuk tidak menganggap remeh persiapan saat melakukan field trip atau kegiatan-kegiatan di luar sekolah,” ujarnya. “Apalagi, yang berhubungan dengan alam, harus ada orang yang paham betul kondisi lapangan serta cuaca di sana,” imbuh Hetifah.

 

Seperti diketahui, kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi menyebabkan 10 orang siswa tewas. Kegiatan itu merupakan bagian dari Pramuka pada Jumat, 21 Februari 2020. Pada saat itu, banjir di Sungai Sempor terjadi cukup cepat mengakibatkan beberapa siswa yang sedang mengikuti kegiatan tersebut hanyut terbawa arus sungai yang deras. (okz)